Merdeka.com - Pandemi virus corona menyebabkan 612 pekerja di Sumatera Selatan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara sebanyak 7.020 pekerja lainnya dirumahkan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumsel Koimudin mengungkapkan, sebagian besar pekerja di PHK berasal dari sektor pariwisata, perhotelan dan transportasi. Usaha-usaha itu tak lagi beroperasi atau tutup karena minimnya pengunjung dan konsumen sehingga tak mampu menutupi biaya operasional harian.

"Hingga kemarin tercatat ada 612 pekerja di PHK akibat tempatnya bekerja tutup dampak Corona," ungkap Koimudin, Kamis (30/4).

Bisnis yang mengalami penghentian operasional hampir merata di Sumsel, Palembang terbanyak. Data yang masuk hanya pekerja formal, belum termasuk sektor informal yang otomatis juga terdampak.

"Laporan yang kami terima dua bulan ini ada 7.020 pekerja dirumahkan karena pengurangan operasional. Belum tahu kapan mereka bekerja kembali," ujarnya.

Dia menegaskan, perusahaan tetap wajib memberikan hak pegawai semisal pesangon. Bagi korban PHK dapat memanfaatkan mengikuti pelatihan kerja dalam program Kartu Pra Kerja.

"Manfaatkan peluang itu sebagai bekal sebelum dapat pekerjaan baru," pungkasnya.