Merdeka.com - Beberapa kasus korupsi di bidang olahraga seperti proyek P3SON Hambalang, Wisma Atlet SEA Games Jakabaring-Palembang, dan pembangunan arena menembak Pekan Olahraga Nasional XVIII pada 2012 membuka mata masyarakat. Citra Kementerian Pemuda dan Olahraga pun luntur karena perkara itu terkuak.

Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku siap membenahi sistem buat mencegah terjadinya praktik rasuah di kementerian yang dipimpinnya. Salah satunya adalah memaksa supaya semua pejabat tingkat eselon melaporkan hartanya secara rutin.

"Kami sudah mendapatkan arahan untuk memperluas LHKPN di semua eselon kami, dan itu menjadi satu rujukan penting bagi reformasi birokrasi di Kemenpora," kata Imam kepada awak media selepas melaporkan hartanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (19/11).

Imam juga berjanji membentuk unit gratifikasi di kantornya dan menggenjot kinerja inspektorat. Dia berharap supaya hal itu menjadi salah satu cara supaya membentuk budaya antikorupsi.

"Kita akan memaksimalkan peran-peran inspektorat di situ, agar semua indikasi-indikasi itu bisa kita cegah sejak dini," ujar Imam.