Ilmuwan: Tanah di Hambalang seperti bubur
Merdeka.com - Proyek pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan sekolah olahraga nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor terus disorot. Bukan lantaran karena terindikasi terjadi korupsi dalam pelaksanaan proyek, tapi struktur tanah di Hambalang juga disorot.
Menurut Guru Besar Ilmu Geoteknik dari Universitas Parahyangan Bandung, Paulus Raharjo daerah di Hambalang tidak layak untuk ditempati bangunan besar. Sebab, struktur tanah di sana tidak memungkinkan.
"Hambalang itu berdekatan dengan Sentul, di mana di Sentul kejadian longsor sering terjadi," kata Paulus Raharjo di Gedung DPR Jakarta, Selasa (10/7).
Paulus menjelaskan, bebatuan tanah di Hambalang juga tidak terlalu kuat. Batuan di dalam tanah Hambalang justru jika terkena air terus menerus akan lembek.
"Jadi ada batuan yang dapat menjadi bubur jika terkena air. Itu karena batu serpih kemudian memadat atau mengalami peristiwa litologi. Lambat-laun karena menyerap air maka serpih-serpih batu itu lepas, maka dia jadi bubur. Itulah masalah utama yang sering tidak diketahui orang ketika membangun di daerah itu (Hambalang)," ujar Paulus.
Dia menilai, pemerintah kecolongan karena tetap membangun di wilayah Hambalang. Seharusnya proyek pusat olahraga itu dibangun dengan perencanaan matang. "Bisa dikatakan perencanaannya kurang sempurna," ujar dia.
Untuk solusinya dengan memproteksi bangunan yang telah dibangun. Yaitu dengan mengatur air, menambah pondasi tiang bor yang lebih dalam sehingga dapat mencegah bangunan itu bergerak.
"Perkiraannya tambah Rp 80 miliar untuk memproteksi. Anggaran itu gampang atau tidak itu ditanyakan ke Kemenpora karena yang memiliki anggaran," jelas dia.
Beberapa bulan lalu, tanah di Hambalang mengalami longsor dan mengakibatkan bangunan di Hambalang rusak. Akibatnya pada Maret lalu proyek pembangunan sementara dihentikan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024
pihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca SelengkapnyaBelasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'
Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaDisebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam
Baca Selengkapnya10 Wisata di Malang yang Wajib Disambangi, Ini Pilihan Populernya
Dikelilingi pegunungan hijau dan udara sejuk, Malang menyuguhkan pengalaman wisata yang khas.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaSempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai
Bermodal belajar dari inernet, pria ini buktikan kesuksesan jadi petani cabai.
Baca Selengkapnya