Ikan pora-pora di Danau Toba terancam punah
Merdeka.com - Populasi ikan Pora-pora yang merupakan ikan khas perairan Danau Toba, Sumatera Utara terus mengalami penurunan cukup drastis dalam beberapa tahun belakangan ini, bahkan terancam punah jika tidak ada upaya-upaya penyelamatan.
"Saat ini, populasi ikan Pora-pora atau yang disebut ikan Bilih di perairan Danau Toba sudah berkurang hingga 80 persen. Hal tersebut telah mendekati pada tingkat waspada kepunahannya," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Pemkab Tapanuli Utara Longgos Pandiangan di Tarutung, Kamis (28/8) seperti dikutip Antara.
Longgos mengatakan pihaknya mengimbau nelayan di sekitar perairan Danau Toba untuk ikut andil dalam penyelamatan ikan Pora-pora dari kepunahan.
Ia mengatakan penyebab merosotnya populasi ikan tersebut tidak hanya disebabkan oleh adanya ikan pemangsa telur dan larva Pora-pora namun juga aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan yang tidak terkendali.
"Jika ingin selamatkan Pora-pora dari kepunahannya nelayan harus mengendalikan aktivitas penangkapannya. Muara sungai sebagai perbatasan danau dan sungai menjadi habitat bertelur Pora-pora. Jangan melakukan penangkapan di sana," katanya.
Menurut Longgos, selain andil yang diharapkan dari nelayan, langkah penyelamatan Pora-pora dari kepunahannya di perairan Danau Toba juga sudah menyita perhatian nasional.
Baru-baru ini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Megawati Sukarnoputri, Rokhmin Dahuri sudah memimpin penelitian atas fenomena yang dialami populasi Pora-pora itu Sampel ikan Pora-pora dan ikan pemangsa telur dan larvanya yang merupakan jenis ikan Kaca-kaca atau yang biasa disebut masyarakat ikan Perak-perak, sudah diambil untuk kemudian diteliti di Jakarta.
"Menyelamatkan populasi Pora-pora ini sudah menjadi tanggung jawab bersama. Makanya, harapan kita, para nelayan juga mengendalikan diri untuk tidak lagi melakukan penangkapan ikan," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan
Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Terlalu Banyak Ikan Pindang bagi Kesehatan
Walau rasanya disukai oleh banyak orang, namun konsumsi terlalu banyak ikan pindang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaPenyebab Mata Ikan di Jari Tangan, Perhatikan Ciri-Cirinya
Selain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaUpaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO
Program ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca Selengkapnya7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi
Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaLebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaDampak Racun Ikan Buntal pada Tubuh, Waspadai Ciri-cirinya
Di balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca Selengkapnya