ICMI nilai Kemenag tak perlu keluarkan rekomendasi 200 mubalig
Merdeka.com - Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimmly Asshiddiqie mengimbau agar Kementerian Agama tidak lagi merilis daftar rekomendasi mubalig. Sedianya, Kementerian Agama menurut Jimmly cukup melakukan pendataan para mubalig di Indonesia.
Mantan Ketua DKPP itu berargumen rilis nama-nama mubalig tidak akan ada habisnya. Manfaatnya pun tidak cukup maksimal. Sebab, tiap tahunnya selalu muncul mubalig-mubalig baru.
Usul Jimly itu termasuk untuk rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pihak yang melakukan standarisasi terhadap nama-nama mubalig yang direkomendasikan Kementerian Agama akan menggandeng organisasi masyarakat dalam proses penilaiannya.
"Enggak ada gunanya kalau 200 nanti ditambah lagi 400 (nama mubalig) konsepnya sudah dimarahi banyak orang, sudah disalahpahami, Mubalig di Indonesia tiap hari ada, muncul bertambah lagi mubalig baru dan itu tidak bisa dihalangi," ujar Jimmly di Jakarta, Selasa (22/5).
"Enggak perlu, perbaiki saja sistem administrasinya," imbuhnya.
Meski demikian, Jimmly memahami maksud Kemenag membuat kebijakan tersebut gar bertujuan untuk keberlangsungan beragama dengan baik. Meski dirasa kebijakan itu pada akhirnya kurang tepat.
Oleh sebab itu, ia menyarankan selain melakukan pendataan, para mubalig di setiap masjid ataupun musala dan rumah ibadah lainnya diberikan pelatihan dan pendidikan dalam penyampaian ceramahnya.
Dia juga meminta seluruh masyarakat tidak meributkan hal ini berlarut-larut.
"Jadi Kemenag saya anjurkan membuat database keagamaan yang lengkap, utuh, termasuk membimbing semua rumah ibadah punya database, tukasnya.
Diketahui, Kementerian Agama merilis 200 nama rekomendasi mubalig. Sejak perilisannya, menuai beragam kritik.
Menanggapi hal itu, MUI diwakili Ketua Dewan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis menjelaskan standarisasi mubalig dan namanya telah dipublikasikan tidak bersifat mengikat. Adapun jika mubalig tidak berkenan masuk dalam daftar nama rekomendasi mubalig, tidak dipersoalkan.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaTemui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024
Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya
Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaKemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya