Ical akan temui SBY di Istana bahas kenaikan BBM
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membahas kenaikan harga BBM bersubsidi.
Agung mengatakan hal itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, saat menjawab pertanyaan wartawan terkait penolakan Partai Golkar terhadap program bantuan langsung tunai (BLT) seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Ya kita liat besok lah, besok kan Pak Ketua Umum Golkar akan bertemu Bapak Presiden," kata Agung.
Namun demikian, ia tidak mengetahui jadwal pasti keduanya akan bertemu. "Belum tahu jamnya," katanya.
Agung menambahkan, pada Rabu (8/5) nanti diagendakan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden. Menurut dia, sidang tersebut kemungkinan terkait dengan APBN-P termasuk di dalamnya kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Besok paripurna, yang pukul satu itu paripurna, mungkin akan membahas itu (APBN-P). Karena tadi juga dibahas pemerintah menyadari perlu secepatnya, secepatnya kebijakan penaikan BBM ini diimplementasi," katanya.
Sementara itu, dalam sidang kabinet terbatas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan dirinya siap mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi saat kompensasi terhadap masyarakat kecil yang terkena dampak juga telah siap untuk dilaksanakan.
"Dan saya mendengar ada perbincangan masyarakat di media massa menyangkut kapan kenaikan BBM, kenapa pemerintah seperti ragu-ragu. Sampaikan dengan gamblang, begitu bantuan kepada masyarakat yang memerlukan siap, maka harga BBM kita sesuaikan," kata Presiden saat memberikan pengarahan dalam sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa sore.
Presiden menambahkan, dirinya tidak ingin memberikan ketidakpastian terkait kenaikan harga BBM bersubsidi, sebab menyangkut juga masyarakat kecil yang terkena dampaknya.
Untuk itu, Presiden meminta agar para menteri juga pro aktif terkait anggaran yang akan digunakan nantinya, terutama di dalam pembahasan APBN Perubahan 2013 nanti.
"Dan karena tidak semua kewenangan ada di tangan pemerintah, kalau menyangkut anggaran mesti dibicarakan oleh DPR RI maka kita harus pro aktif untuk itu," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Begini Respons Timnas AMIN
Sebelumnya, pembahasan soal program makan gratis dalam rapat kabinet dibenarkan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
Baca SelengkapnyaBahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran di Cileungsi
Program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran dalam visi misinya mampu menyejahterakan masyarakat Bogor.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaKabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang, Golkar: Banyak yang Sudah Menagih Janji
Pihaknya langsung mengambil keputusan untuk mengamankan apa yang menjadi visi misi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca Selengkapnya