Hukuman-Hukuman unik untuk pelajar yang doyan tawuran
Merdeka.com - Ada saja cara Kepolisian menindak para pelajar yang sering terlibat tawuran agar tidak mengulangi perbuatannya. Jika biasanya polisi menghukum para siswa bandel dengan mencukur habis rambut mereka atau dengan menyuruh melakukan push up. Banyak pula, hal-hal unik yang dilakukan oleh aparat.
Mungkin Polisi cukup lelah dengan hukuman tersebut yang tak membuat jera, sehingga dicari cara yang berbeda guna mengajarkan sikap terpuji. Mungkin ini yang dilihat polisi sebagai cara yang tepat agar para pelajar yang doyan tawuran agar kapok untuk mengulangi perbuatannya.
Berikut Hukuman-Hukuman unik untuk pelajar yang doyan tawuran yang berhasil dihimpun merdeka.com, Jumat (5/3):
Diajak mengaji
Puluhan pelajar dari berbagai sekolah tingkat menengah atas di Kota Bogor ditangkap saat melakukan tawuran di Jalan KS Tubun, tepat di depan Mapolres Bogor Kota, Kamis (4/6). Usai dibekuk, mereka langsung dibawa ke masjid At Takwa berada di dalam Polres Bogor Kota buat mengikuti siraman rohani bersama anggota kepolisian.Kanit Pembinaan Ketertiban Masyarakat (Bintibmas) Polres Bogor Kota, Aiptu Sujadi mengatakan, awalnya puluhan pelajar itu terlihat sedang berjalan kaki dari arah Jalan Jakarta-Bogor. Kemudian ketika melintas di depan Mapolres Bogor Kota, mereka terlibat tawuran dengan sesama pelajar sedang lewat menggunakan truk."Akhirnya langsung kami jaring dan diamankan di Mapolres. Kami hitung ada sekitar 35 pelajar yang tertangkap," kata Sujadi, di Mapolres Bogor Kota.Dalam tawuran itu, salah satu pelajar kedapatan membawa senjata tajam berupa celurit. Pelajar yang diketahui berinisial AG tersebut akan diproses sesuai hukum. Sementara, para pelajar lainnya digiring menuju masjid. Pihak kepolisian juga mengajak para pelajar salat berjamaah."Usai salat berjamaah, mereka juga mengikuti tausiyah yang rutin dilaksanakan di Polres Bogor Kota," ujar Sujadi.Setelah melaksanakan siraman rohani, selanjutnya para pelajar tersebut akan didata dan diantarkan pulang ke rumah masing-masing. "Kita juga akan laporkan juga kepada pihak sekolah bersangkutan bahwa siswanya kedapatan melakukan tawuran," tutup Sujadi.
Nyanyi Indonesia Raya
Petugas Polsek Tambora mengamankan 23 pelajar saat tawuran di Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat sekitar pukul 15.00 WIB. Tawuran tersebut melibatkan pelajar SMK Barat Trikora dan SMK Porti.Kapolsektro Tambora Kompol Dedy Tabrani mengatakan, puluhan pelajar itu diamankan saat menaiki Metro Mini 83 jurusan Grogol-Kapuk. Saat ini puluhan pelajar mendekam di Mapolsektro Tambora."Pelajar Porti satu orang, pelajar Barat Trikora 22 orang," jelas Dedy di Mapolsek Tambora, Kamis (21/11).Petugas menyuruh mereka menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' sebagai hukumannya.Pantauan merdeka.com di lokasi, tidak semua pelajar hafal lagu kebangsaan ciptaan WR Supratman itu. Pelajar yang tidak hafal, menyanyikan 'Indonesia Raya' dengan suara pelan.
Di sekolahkan ke SPN
Pihak Kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta guna melakukan pembinaan terhadap siswa bermasalah. Koordinasi itu dilakukan lantaran maraknya aksi tawuran pelajar yang terjadi belakangan ini.Rencananya, para siswa bermasalah itu akan dikirim ke Sekolah Polisi Nasional (SPN) Lido. Di sana, mereka akan dibina untuk menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air dan sekolah."Dulu pernah ada programnya. Tapi, saat ini sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini akan kami giatkan kembali pembinaannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/10).Namun demikian, kata Rikwanto, program pembinaan yang akan diberikan masih dalam proses penyusunan. Sementara itu, Kepolisian akan meminta langsung peserta pembinaan itu ke sekolah-sekolah."Kami akan minta daftar siswa yang bermasalah. Selain itu, kami juga punya daftar yang nantinya akan kami sinkronkan nama-namanya," imbuhnya.Sementara itu, Rikwanto menjelaskan, pendanaan program ini akan menggunakan anggaran khusus dari Dinas Pendidikan. Di samping itu, proses seleksi juga akan dijalankan dan dikhususkan bagi siswa yang bermasalah."Saat ini sedang kami bahas berapa lama dan materinya apa saja. Kami juga tegaskan, tidak ada toleransi bagi siapapun pelajar yang ikut tawuran. Bila terbukti, maka akan ditindak tegas," pungkas Rikwanto.
Tambah pelajaran agama dan moral
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh merasa khawatir dengan maraknya tawuran antar-pelajar di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya sudah menyiapkan kurikulum baru untuk mengurangi tawuran pelajar."Itu (tawuran) memang kerisauan kita, dan ini merupakan urusan karakter, perubahan karakter. Makanya kita bertekad untuk menyiapkan kurikulum 2013 ini, supaya karakternya bagus di tahun 2014," kata Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin (30/12).Untuk itu, pihaknya akan menambah jam mata pelajaran agama agar mengubah sikap para pelajar. "Bentuk praktisnya, pertama mata pelajaran agama kita naikkan empat jam," terangnya.Selain itu, nama mata pelajaran agama akan ditambahkan dengan budi pekerti. Unsur tambahan tersebut nantinya lebih diutamakan."Namanya agama dan budi pekerti. Dulu tidak ada budi pekerti, sekarang ada. Budi pekerti ini akan kita tonjolkan," jelasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya
saat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaTuai Pujian, Aksi Orang Tua Hukum Anaknya yang Tidur saat Pelajaran di Kelas Ini Curi Perhatian
Dalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaDiamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda
Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaLulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum, Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan
Brigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMarak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca Selengkapnya