Merdeka.com - Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Tumpak Ampel Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Selasa malam (16/12). Setidaknya empat rumah rusak akibat musibah itu.

Keempat rumah rusak akibat longsor tersebut milik Basori, Agus, Katom, dan Saruni. Mereka kini telah dipindahkan menuju ke tempat lebih aman oleh aparat kepolisian. Diperkirakan longsor terjadi akibat hujan deras di Lereng Gunung Wilis.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keempat rumah ini hanya terkena longsoran bagian temboknya dari tanah yang lebih tinggi. Kami telah terjun langsung bersama Kapolres Kediri Kota untuk memantau lokasi. Keempat keluarga ini telah kita perintahkan evakuasi ke tempat yang lebih aman saat ini, sebab kondisi masih terus terjadi hujan," kata AKP Shokhib Dimyati, Kapolsek Mojo Polres Kediri Kota pada merdeka.com.

Lokasi terjadinya longsor berada di lereng Gunung Wilis yang jaraknya lumayan jauh dari arah Kota Kediri, yakni kurang lebih 40 kilometer. Dengan kondisi wilayah yang gelap, memaksa buat menuju lokasi terjadinya longsor harus menggunakan bantuan penerangan, sebab belum semua wilayah teraliri listrik.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya sepuluh desa di lima wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri, dinyatakan waspada longsor. Pernyataan itu, disampaikan Kasubag Humas Pemkab Kediri Muhammad Haris Setiawan.

Menurut Haris, data yang diterima dari Kesbanglinmas menyebutkan, lima wilayah kecamatan, yang daerahnya berpotensi terjadi longsor tersebut, terletak pada geografis perbukitan. Di antaranya berada di Kecamatan Mojo, Tarokan, Grogol, Semen dan Kecamatan Banyakan. Dari data sebelumnya, dari sepuluh wilayah kecamatan telah dipetakan, Kecamatan Mojo dan Kecamatan Banyakan paling sering terjadi bencana longsor saban tahun, terutama pada musim hujan.

Selain faktor curah hujan tinggi, pemicu longsor juga berasal dari kondisi tebing yang berada di pinggir jalan di wilayah Gunung Wilis. Kontur tanah gembur juga menjadi salah satu penyebab longsor.