Hujan deras sejak Senin malam, rumah di Nagari Toboh Gadang terendam
Merdeka.com - Puluhan rumah warga Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terendam banjir hingga mencapai ketinggian satu meter. Hal itu disebabkan curah hujan tinggi melanda daerah itu sejak Senin (8/6).
"Banjir yang merendam puluhan rumah di Nagari Toboh Gadang terjadi sejak Senin (8/6) pukul 18.00 WIB hingga Selasa pagi (9/6), akibat meluapnya sungai Batang Tapakis," kata Wakil Bupati Padang Pariaman, Damsuar, di Padang Pariaman, seperti dilansir dari Antara, Selasa (9/6).
Pemerintah telah menurunkan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak banjir. Banjir melanda beberapa daerah di Kabupaten Padang Pariaman juga merendam puskesmas dan sebuah masjid raya.
"Kita akan terus memantau kondisi ini sampai air surut dan masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti biasa," ujar Damsuar.
Damsuar membenarkan daerah itu merupakan kawasan rawan banjir selalu terjadi setiap tahun, terutama saat musim hujan. Guna mengantisipasi banjir, pemerintah setempat telah berencana membangun bendungan buat mengurangi luapan air akibat hujan deras.
"Kita telah mengajukan permohonan ke pemerintah pusat agar diberi bantuan untuk membangun bendungan yang dapat menahan debit air hujan, terutama ketika musim hujan," tambah Damsuar.
Selain mengajukan permohonan ke pemerintah pusat, Pemkab Padang Pariaman berencana melakukan pelebaran sungai Batang Tapakis, sehingga nantinya arus air bisa lebih lancar. Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat, M. Hanif mengatakan, anggota BPBD telah berada di daerah banjir sejak Senin malam.
"Kita menurunkan sebanyak 25 personel dan dua perahu karet untuk mengantisipasi bahaya banjir yang bisa mengancam keselamatan masyarakat," kata Hanif.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Tetapi belum bisa dipastikan berapa kerugian materi yang dialami masyarakat setempat.
Hanif mengatakan, banjir tidak hanya terjadi di daerah itu saja. Ada empat titik di Kecamatan Sintuak tertimpa musibah banjir. Tetapi, Nagari Toboh Gadang yang paling parah.
Rosni (35 tahun), salah seorang warga setempat, mengaku banjir terjadi akibat hujan deras yang tidak berhenti sejak Senin (8/6) pukul 18.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
"Biasanya setiap tahun daerah ini memang sering dilanda banjir, terutama saat musim hujan. Kami terpaksa harus mengungsi dan mengeluarkan barang-barang kami dari dalam rumah," kata Rosni.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBeberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaMeski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnya