Hujan abu Merapi disertai bau belerang menyengat
Merdeka.com - Selain mengeluarkan bunyi suara keras sebanyak tiga kali, guguran kubah lava yang dibarengi dengan berhembusnya asap sulfatara di kawasan puncak Merapi mengakibatkan bau menyengat belerang terjadi disekitar Pos Pemantauan Merapi Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng yang jaraknya sekitar 4,4 kilometer dari puncak Merapi.
Sebelum bau tak sedap belerang menyebar, guguran kubah lava yang tercatat di pos pemantauan Merapi Babadan terjadi sebanyak tiga kali. Fakta itu disampaikan Ismail, petugas Pos Pemantauan Merapi saat ditemui merdeka.com Minggu (15/7) di Pos Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng.
"Berdasarkan pantauan kami di pos pengamatan Merapi ini, terjadi sebanyak tiga kali guguran. Guguran pertama terjadi sekitar pukul 18.02 WIB, guguran kedua sekitar pukul 18.04 WIB dan guguran ketiga terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Ketiga guguran mengeluarkan suara gemuruh. Yang paling keras guguran ketiga sehingga beberapa warga mendatangi pos pemantauan menanyakan apa yang terjadi di kawasan puncak Merapi," ungkap Ismail.
Namun, setelah mendapatkan penjelasan bahwa suara gemuruh keras sebanyak tiga kali itu adalah akibat guguran kubah lava beberapa warga langsung kembali ke rumah mereka. Namun, Ismail juga berpesan kepada warga supaya dalam kondisi tenang dan tidak resah. Pasalnya, sampai saat ini status gunung teraktif didunia ini masih dalam status aktif normal.
Bau menyengat belerang menandakan bahwa terjadi hembusan asap sulfatara seperti yang disampaikan oleh pos pengamatan Merapi di Pos Balerante, Klaten, Jateng dengan ketinggian hembusan sekitar 500 meter.
Dari pantauan merdeka.com di lapangan, hujan abu mengakibatkan kondisi jalan berdebu. Selain itu, di kawasan Merapi khususnya sekitar Pos Pemantuan Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang jarak pandang pengguna jalan hanya berjarak pandang lima meter. Beberapa bagian jalan berdebu dengan ketebalan abu vulkanik yang jatuh setebal sekitar dua
milimeter.
Sekitar pukul 22.30 WIB hujan abu yang terjadi lambat laun mereda. Namun, ratusan warga disekitar puncak lereng Merapi khususnya kaum pria masih melakukan penjagaan disekitar kampung mereka.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Erupsi 4 Kali Hari Ini, Teranyar Semburkan Abu Setinggi 400 Meter
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca SelengkapnyaMelihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaMarapi Erupsi Tengah Malam Seburkan Abu 1.500 Meter, Terdengar Gemuruh Disertai Lava Pijar
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnya