Hujan abu Gunung Slamet guyur Desa Kutabawa Purbalingga
Merdeka.com - Hujan abu akibat aktivitas Gunung Slamet terjadi di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat pagi (14/3). Hujan abu bercampur pasir terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di Dusun Bambangan, yang berada di daerah paling utara Desa Kutabawa.
Seorang warga Dusun Bambangan Desa Kutabawa, Sakitem (33) mengatakan hujan abu tipis sempat terjadi di wilayah desanya. Saat hujan abu tersebut, ia mengaku sempat terasa di mata. "Tadi hujan abu bercampur pasir kecoklatan terjadi sekitar 10 menit. Tetapi, setelah itu cuaca kembali terang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Muhammad Hendrasto mengatakan sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB tercatat terjadi 44 gempa embusan dari Gunung Slamet. Gempa embusan tersebut mengarah ke utara dan timur lereng Gunung Slamet. "Gempa embusan umumnya mengarah antara utara dan timur," katanya.
Gempa embusan tersebut membawa material sisa dari dalam Gunung Slamet, berupa abu yang meluncur ke udara. Hendrasto mengatakan, ketinggian luncuran asap mencapai 1.200 meter ke udara bebas.
"Dibandingkan hari kemarin, mungkin ini yang agak tinggi. Selain itu, dalam catatan di pos Gambuhan, Pemalang setidaknya terjadi 44 kali gempa embusan. Jumlah itu lebih tinggi dari hari kemarin tetap masih dalam batasan normal untuk status Waspada," jelasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnya