Hubungan mesra Marinir AS dan TNI AL

Merdeka.com - All marines are brothers. Semboyan itu melekat pada setiap prajurit marinir di mana pun. Hubungan marinir TNI AL dengan marinir AS pun terbilang mesra. Dibanding satuan lain, marinir hampir yang paling sering terlibat latihan bareng pihak AS.

"Sudah lama kami bekerja sama. Latihan bersama digelar hampir setiap tahun," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada merdeka.com, Rabu (4/4).

Iskandar menjelaskan latihan tempur bersama kerap digelar. Selain itu, marinir AS dan TNI AL juga sering menggelar latihan penanggulangan bencana. Kedua pasukan ini juga sering bekerja sama dalam misi-misi kemanusiaan.

"Waktu tsunami di Aceh, mereka pun membantu kita. Saat Sail Bunaken, Sail Wakatobi dan Sail Banda, mereka pun mengirimkan kapal rumah sakit untuk membantu bakti sosial," jelas jenderal bintang dua ini.

Satuan elite Navy Seals dan Komanda Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, pun hampir setiap tahun menggelar latihan bersama. Bulan kemarin, Kopaska berlatih bersama Navy Seals di Guam. Maklum, keduanya merupakan satuan elite yang sama-sama berbasis naval special warfare atau pertempuran di air. Latihan bersama ini bersandi Flash Iron.

Materi latihan yang dilaksanakan di sebuah pulau bagian barat Samudera Pasifik tersebut antara lain military free fall, full mission profile, maritime craft aerial delivery system, combat diving, dan final training exercise.

Navy Seals pun sering mendatangi tempat latihan Pasukan Katak di Marinir Karangtekok, Asembagus, Situbondo, Jatim. Tahun 2010 lalu, mereka menggelar latihan bersama. Materi seputar demolisi atau penghancuran dengan bahan peledak C4.

Karena itu TNI mengaku tidak khawatir dengan kedatangan pasukan Marinir AS ke Darwin, Australia. Padahal jarak antara pos Marinir dengan wilayah Indonesia hanya sekitar 820 Km. Sekitar 2.500 personel Marinir AS akan tiba secara bergelombang.

"Mereka di sana hanya untuk penanganan pascabencana. Bukan operasi militer," jelas Kapuspen TNI.