Hingga hari kedua, sinyal ELT AirAsia yang hilang belum muncul
Merdeka.com - Badan SAR Nasional kembali melanjutkan pencarian pesawat AirAsia QZ 8510 yang hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura. Basarnas sejauh ini berpatokan pada titik koordinat terakhir kontak pesawat itu karena sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) belum tertangkap radar.
"Sampai saat ini, ELT tidak tertangkap oleh sistem kita maupun oleh sistem negara tetangga, sehingga yang kita lakukan dengan referensi data terakhir lost contact radar di mana kemudian kita hitung untuk menentukan searching area," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di kantornya, Jakarta, Senin (29/12).
Soelistyo mengatakan, Basarnas hanya bertugas melakukan pencarian termasuk memberikan pertolongan dan evakuasi. Mengenai penyebab tidak munculnya ELT, semuanya diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang akan menganalisa.
"Tapi secara umum ELT itu mestinya kalau dia kena impact dari satu kejadian secara otomatis menyala, tapi ya kenapa tidak nanti ad di KNKT," ujarnya.
Soelistyo juga enggan berandai-andai jika hilangnya pesawat AirAsia karena sabotase. "Saya kira itu evaluasi bukan dari kita ya, semua kemungkinan bisa terjadi tapi Basarnas bukan pada konteks untuk mengevaluasi kenapanya," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaUsai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cek Dulu Aturan Bagasi Yang Diizinkan Etihad Airways Agar Tidak Gagal Terbang Seperti Calon Penumpang Ini
Jika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaIntip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air
Untuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut BLT El Nino akan Diperpanjang Sampai Juni 2024
BLT El Nino diklaim untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga akibat musim kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca Selengkapnya