Merdeka.com - Sistem pembagian daging kurban di masjid Istiqlal tak lagi menggunakan kupon. Sebab, mulai tahun ini Panitia Pemotongan Hewan Kurban di masjid Istiqlal langsung membagikan ke setiap lembaga yang melampirkan proposal.

"Tidak ada sistem kupon di sini, kita terima yang melampirkan proposal. Karena sistem kupon sudah diubah mulai tahun ini," kata Wakasi Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah saat dikonfirmasi oleh merdeka.com, di kantornya, Jakarta, Minggu (5/10).

Hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya kericuhan ataupun kegaduhan yang mengakibatkan adanya korban. Selain itu, pembagian langsung ke lembaga dinilai lebih efektif dan terlihat lebih terhormat.

Abu mengatakan yang mendapatkan jatah daging kurban itu mencapai 77 lembaga, di antaranya terdiri dari masjid, musala, dan panti asuhan.

"Diantar ke beberapa titik, kurang lebih 77 lembaga (masjid, musala, panti asuhan), tapi yang lebih utama Gambir dan Sawah Besar karena tetangga Istiqlal," ungkap dia.

Lebih lanjut, Abu menuturkan untuk tahun ini Masjid Istiqlal mengurbankan 45 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Maka, tambah dia, untuk mengantisipasi adanya lembaga yang fiktif pihaknya sudah melakukan berbagai upaya.

Pasalnya, pihak Istiqlal tidak menginginkan berbagai polemik terjadi. Seperti tidak tepatnya sasaran daging kurban untuk orang yang lebih membutuhkan atau kurang mampu. "Kami lakukan peninjauan bahkan melakukan pendatangan ke tempat lembaga tersebut," pungkasnya.