Hindari Massa Anarkis, Keluarga Naomi Sembunyi di Mapolres Jayawijaya
Merdeka.com - Naomi (39), warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa mengungsi bersama Jhon (30) suami serta dua balitanya yang masih berusia 4 tahunan usai kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Keluarga kecil ini tiba di Makassar, Jumat siang (4/10), bersama puluhan pengungsi lain. Setelah istirahat sejenak, dia kembali melanjutkan penerbangan untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
Naomi sudah tujuh tahun menetap di Wamena. Dia bekerja sebagai karyawan swasta. Suaminya, Jhon adalah pria asal Biak, Papua. Saat kerusuhan terjadi, dia menyaksikan banyak orang turun gunung dan pakai seragam anak sekolah membawa parang dan bensin.
"Betul-betul brutal. Sudah dilerai sama TNI dan polisi tapi tidak bisa. Mungkin ada ribuan orang ada bawa parang, bensin untuk bakar-bakar," tutur Naomi.
Saat kejadian, Naomi dan suami di tempat kerja masing-masing. Asap membumbung dari sejumlah titik. Begitu terdengar hujan tembakan, dia bersama 20-an rekan kerja menuju ke pintu samping dan melarikan diri ke Polres yang jaraknya sekira 100 meter. Dua anaknya yang berada di tempat penitipan sudah lebih dahulu tiba di Mapolres. Keduanya diselamatkan oleh babysitter.
Keluarga Naomi dua hari dua malam bolak balik bersembunyi di Mapolres Jayawijaya. Kalau siang dia kembali ke rumah dinas, kemudian malam hari tidur di gereja kompleks Mapolres. Rumahnya tidak dibakar, namun orang-orang masih lalu lalang bawa parang dan bensin.
"Situasi begitu menakutkan jadi harus mengungsi sama warga lain. Mau pulang ke Kupang dulu," tutur Naomi.
Jhon menimpali, saat ini dia hanya mengantar keluarganya pulang kampung. Dia harus memastikan istri dan dua balitanya aman dan selamat tiba di Kupang.
"Beberapa hari saja saya di Kupang, antar keluarga. Nanti kembali lagi di Wamena, saya kerja di sana di kantor keuangan," tutur Jhon.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum
Ibu bayi malang ini divonis penjara seumur hidup karena menelantarkan bayinya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaSadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaWaspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya