Hindari jalur Puncak, pemudik diimbau pakai jalur Jonggol
Merdeka.com - Hari keempat libur panjang Lebaran arus lalu lintas di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar) terus dipadati puluhan ribu kendaraan, baik dari arah Jakarta maupun sebaliknya, Kamis (31/7). Akibatnya kemacetan parah terjadi sejak pagi hingga sepanjang 18 kilometer.
Meski tidak separah Rabu (30/7) lalu, namun kondisi tersebut membuat Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jabar Brigjen Pol Rycko Almeyza Daniel turun langsung untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas di simpul-simpul kemacetan jalur Puncak.
"Saya pantau langsung di titik salah satu sumber kepadatan di Puncak, seperti di kawasan Taman Wisata Matahari (TWM), Pasar Cisarua dan Taman Safari, karena berdasarkan informasi, lokasi tersebut banyak kendaraan yang keluar masuk bahkan parkir hingga memakan badan jalan," kata Brigjen Rycko saat ditemui di Pos Polisi 2B National Traffic Management Center (NTMC) Polres Bogor, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (31/7).
Pihaknya bersama jajaran Polres Bogor berjanji akan terus melakukan rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan yang disebabkan meningkatnya volume kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak maupun sebaliknya.
"Selain one way (satu jalur), kita juga akan mengarahkan ke sejumlah jalur alternatif bagi kendaraan yang datang dari arah Puncak menuju Jakarta," katanya.
Pihaknya memprediksi arus balik dan wisata akan terus terjadi hingga H+7 lebaran atau pada Minggu (3/8). Kawasan Puncak meski bukan merupakan jalur mudik, namun pada hari raya seperti ini, selalu menjadi pusat liburan warga Jabodetabek, Cianjur dan Bandung.
"Maka dari itu, kami imbau pengendara yang hendak menuju Puncak, karena kondisi jalan sudah tidak memungkinkan untuk menampung, sebaiknya gunakan jalur-jalur alternatif seperti Jonggol dan Sukabumi," katanya.
Berdasarkan pantauan hingga saat ini pihak Satuan Lalu Lintas Polres Bogor telah memberlakukan one way untuk kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak.
"One way kita berlakukan pada pukul 09.30 WIB hingga 13.30 WIB, dan saat ini jalur sudah dinormalkan kembali. Karena masih terjadi kepadatan, kami hanya melakukan pemenggalan-pemenggalan jalur di titik-titik kemacetan," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Muhammad Chaniago.
Berdasarkan data diperoleh di Gerbang Tol Ciawi, H+2 kendaraan yang masuk mencapai 30 ribuan unit roda empat dan lebih. Itu belum termasuk kendaraan yang datang melalui jalur alternatif.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard
Hasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.
Baca SelengkapnyaGanjar Tanggapi Tudingan Kecurangan TKN Prabowo: Curang di Mana? Baliho Ganjar-Mahfud Kok yang Hilang
Ganjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komjak Soroti Permohonan JPU Pindahkan Penahanan Dito Mahendra ke Lapas Gunung Sindur
Penetapan penahanan terdakwa saat ini berada di bawah wewenang majelis hakim
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaAksi Joko Menthek, Sang Pawang Hujan Berjalan Kaki Keliling Simpang Lima Sambil Baca-Baca
Joko Menthek menjaga jalannya kampanye akbar Ganjar-Mahfud dari kepungan hujan
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaKampanye di Kendal, Ganjar: Jangan Saling Menyakiti dan Jaga Perasaan
"Sekarang lagi proses pemilu, kita harapkan semua saling menjaga perasaan, jangan saling menyakiti, jangan menyebar hoaks," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan 3 Langkah Hadapi Sengketa Pemilu 2024: Hak Angket Tak Akan Berjalan Mulus
"Kami masih berjuang sampai dengan tanggal 20 (Maret)," kata Ganjar.
Baca Selengkapnya