Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hindari dugaan korupsi, sepakbola gajah di Lampung disetop

Hindari dugaan korupsi, sepakbola gajah di Lampung disetop sepakbola gajah. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Ir Dulhadi menjelaskan, atraksi gajah di Pusat Konservasi satwa itu dihentikan, karena tarif hiburan tersebut belum diatur di dalam Peraturan Pemerintah.

Dulhadi di Way Kambas Lampung Timur, Kamis, menjelaskan, penutupan dan penghentian atraksi gajah yang biasanya bisa dinikmati para pengunjung di Pusat Konservasi Gajah (dulu Pusat Latihan Gajah/PLG), karena penerimaan dana atraksi tersebut belum diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Dia menjelaskan, Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2014 itu hanya mengatur tentang tarif masuk pengunjung dan tarif kendaraan, sementara tarif hiburan gajah-nya belum diatur.

"Alasan penutupannya itu, karena adanya edaran dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar atraksi dan hiburan gajah dihentikan," ujarnya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Menurutnya, dengan belum diaturnya tarif hiburan gajah dalam PP tersebut, atraksi gajah di Way Kambas saat ini dihentikan.

"Karena selama ini atau sebelumnya tarif hiburan menggunakan gajah itu belum masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP, sehingga hal itu kini dihentikan guna menghindari dugaan korupsi dan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, pengunjung yang ingin melihat atraksi gajah jinak terlatih di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada libur Lebaran 2015 dibuat kecewa, dan mengeluhkan ketiadaan atraksi yang biasanya menjadi tontonan menarik di objek wisata andalan Provinsi Lampung ini.

Sejumlah pengunjung di TNWK, Minggu (19/7), mengaku kecewa karena tidak bisa lagi menikmati hiburan berupa atraksi gajah jinak yang terlatih, termasuk tidak bisa lagi menaiki gajah jinak seperti sebelumnya.

Padahal ratusan hingga sekitar 1.000-an pengunjung hari Minggu usai Lebaran itu mendatangi TNWK.

Para pengunjung yang berencana ingin memanfaatkan libur Lebaran hari ketiga dengan mengunjungi Pusat Konservasi Gajah (dulu Pusat Latihan Gajah) di TNWK pun harus kembali pulang.

Namun sebagian pengunjung lainnya tetap bertahan, meski kecewa memanfaatkan kunjungannya hanya untuk berjalan-jalan dan melihat beberapa gajah jinak yang diikat dengan rantai pada sebuah batang kayu di tengah areal objek wisata ini.

Pengunjung sedikit terhibur oleh keberadaan beberapa satwa gajah itu, dengan memanfaatkannya untuk berfoto-foto.

Kekecewaan pengunjung bertambah karena harus membayar cukup mahal untuk masuk ke tempat ini, meskipun atraksi gajah sudah tidak ada lagi.

Pengunjung pengguna kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp25 ribu, sedangkan pengunjung pengendara kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp50 ribu sekali masuk.

Salah seorang pengunjung, Purnomo (28), warga Labuhan Maringgai yang datang bersama rombongan keluarganya mengaku kecewa, karena tidak dapat menyaksikan atraksi gajah jinak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Padahal, menurutnya, Taman Nasional Way Kambas merupakan pilihan utama bagi warga Lampung Timur untuk dikunjungi setiap Lebaran.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan

Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota

Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi
Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi

Polda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.

Baca Selengkapnya
Mantan Gubernur Wayan Koster Diperiksa Polda Bali, Kabid Humas: Terkait Laporan Dugaan Korupsi
Mantan Gubernur Wayan Koster Diperiksa Polda Bali, Kabid Humas: Terkait Laporan Dugaan Korupsi

Mantan Gubernur Bali dan sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster diperiksa Polda Bali, Rabu (3/1). Dia diperiksa terkait laporan dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
Dico Ganinduto Dinilai Bangun Kendal dengan Kebijakan Populis dan Terukur
Dico Ganinduto Dinilai Bangun Kendal dengan Kebijakan Populis dan Terukur

Dari sisi birokrasinya juga cukup bersih, sehingga perilaku-perilaku koruptif pejabat di Kabupaten Kendal relatif minim

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Korupsi Impor Emas, Kejagung Sita 17 Keping Logam Mulia
Kasus Dugaan Korupsi Impor Emas, Kejagung Sita 17 Keping Logam Mulia

Penyidik Kejagung masih medalami temuan barang bukti tersebut.

Baca Selengkapnya
Dikunjungi Kaesang, Gubernur Lampung Arinal Pamerkan Karya Infrastruktur Presiden Jokowi
Dikunjungi Kaesang, Gubernur Lampung Arinal Pamerkan Karya Infrastruktur Presiden Jokowi

Arinal juga menyinggung pemberitaan jalan rusak di Lampung yang sempat menjadi sorotan publik

Baca Selengkapnya