Hilang Sejak 17 Agustus, Kapal Nelayan Asal Sukabumi Terdeteksi di Pulau Enggano
Merdeka.com - Kapal nelayan asal Sukabumi, Jawa Barat dengan nama lambung KM PTR yang hilang kontak sejak 17 Agustus 2020 saat ini terdeteksi berada disekitar perairan Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu.
Analis Kantor SAR Bengkulu Arif Widiyanto di Bengkulu, Senin mengatakan, kapal yang membawa tiga orang anak buah kapal tersebut terdeteksi berada disekitar perairan Pulau Enggano, pertama kali diketahui oleh Kantor SAR Lampung dengan titik koordinat terakhir 5 derajat 41.029'S - 102 derajat 57.946'E.
Saat itu, kata Arif, salah satu ABK kapal bernama Elang menghubungi Kantor SAR Lampung melalui stasiun radio pantai pada Minggu (30/08) untuk meminta pertolongan karena mesin kapal rusak akibat dinamo starter terbakar, kehabisan logistik dan BBM.
"Itu kapal nelayan dari Ujung Genteng, Sukabumi berukuran sekitar 12 meter dan membawa tiga orang ABK, kami mendapatkan informasi dari Kantor SAR Lampung," ucap Arif.
Ia menambahkan, pihaknya bersama Kantor SAR Lampung telah menerjunkan 20 personil dengan menggunakan KM Dewa dan kapal rigid inflatable boats (RIB) 01 serta dibantu TNI Angkatan Laut, Polri dan nelayan disekitar perairan Pulau Enggano untuk melakukan pencarian kapal tersebut.
Hanya saja, kata dia, dari hasil koordinasi Kantor SAR Bengkulu dengan kapal yang berada didekat titik koordinat yang dimaksud tidak ada yang melihat kapal milik nelayan Sukabumi tersebut dan proses pencarian terkendala gelombang tinggi.
"Kalau titik terakhir kapal itu terdeteksi jaraknya sekitar 40 nautical mile dari Pulau Enggano, namun hasil koordinasi kami dengan kapal yang melintas di koordinat tersebut tidak menemukan kapal yang dimaksud," paparnya.
Arif mengaku pihaknya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai bagaimana kondisi tiga orang ABK yang berada di kapal tersebut karena tidak bisa berkomunikasi.
Ia juga belum bisa memastikan sejak kapan kapal tersebut terombang-ambing disekitar perairan Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu.
"Kalau keluhannya karena kita tidak bisa berkomunikasi langsung dan nomor itu sudah tidak bisa dihubungi dan tidak ada alat komunikasi lain jadinya ya tidak tahu," demikian Arif.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang
12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaNelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP
KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca Selengkapnya