Merdeka.com - Berpakaian baju tahanan Bareskrim Polri, tersangka penyuapan Bea Cukai Heru Sulastyono digelandang menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Sebelum ditahan dan di sidang,  mantan Kasubdit Penindakan dan Penyidikan KPU Bea Cukai ini menyampaikan permohonan kepada Bareskrim Polri.

"Heru ini pernah menangkap bandar narkoba yang besar. Dia minta kalau bisa setelah penyerahan dia minta diamankan dan jangan digabung dengan pelaku pengedar yang pernah ditangkap," jelas Dir Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arif Sulistyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (25/2).

Komplotan pengedar tersebut tak lain adalah komplotan Freddy Budiman. Oleh karena itu berjanji akan membantu mengamankan Heru.

"Ini permohonan yang manusiawi. Kita juga mau bantu agar Jaksa menjamin tempat demi keamanan Heru," sambung dia.

Setelah sempat ditolak beberapa kali, akhirnya kemarin JPU telah menyatakan berkas milik Heru telah lengkap. "Kami sempat was-was karena masa penahanan telah dua kali diperpanjang dan akan habis Jumat ini tapi berkas belum dinyatakan lengkap. Akhirnya saya kumpulkan penyidik dan kami melakukan koordinasi," ujar Arif kemarin.

Menurut Arief, Heru telah menerima suap gratifikasi dari YA selaku pengusaha. Keduanya ditangkap pada Selasa 29 Oktober 2013. Dia ditangkap di rumahnya, Perumahan Victoria Riverpark, Serpong, Tangerang, Banten. Kemudian YA ditangkap di Jl H Aselih, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Arif menuturkan, YA merupakan pemilik perusahaan di mana yang bersangkutan bertindak sebagai komisaris. Dia kemudian melakukan kegiatan ekspor impor. Adapun kegiatan tersebut dipegang oleh Heru.