Merdeka.com - Berdasarkan hasil otopsi Rumah Sakit (RS) dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, mahasiswi Universitas Kristen (UK) Petra, Sasa Yesika Sinjaya (19), asal Mataram, Lombok, NTB, dipastikan murni bunuh diri, pada Senin (18/6) malam.

Hal ini ditegaskan pihak Polsek Wonocolo yang menangani kasus bunuh diri mahasiswi Jurusan Komunikasi Fakultas Komunikasi UK Petra angkatan 2011 itu.

"Memang benar, pihak rumah sakit menyatakan tidak ada bekas penganiayaan pada tubuh korban. Untuk sementara kami menyimpulkan kasus ini murni bunuh diri," terang Kapolsek Wonocolo, Kompol M Machali, Selasa (19/6).

Machali juga masih menjelaskan, saat dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di kamar korban, pihaknya menemukan tali rafia yang masih tergantung di teralis jendela dan sebuah gunting.

Dikarenakan tidak ditemukan bekas luka atau tanda-tanda penganiayaan, lanjut dia, keluarga korban meminta proses otopsi dihentikan dan menganggap kasus Sasa sebagai musibah yang harus diterima dengan lapang.

Sayang, tak satu pun dari keluarga korban mau memberi keterangan terkait musibah tersebut. Hanya saja, dari raut wajah mereka (keluarga korban) masih tampak berduka. Mata mereka tampak sembab.

"Ya wajar, karena keluarga korban masih berduka. Cuma mereka meminta untuk menutup kasusnya dan menghentikan proses otopsi," lanjut Machali.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemilik akun twitter @Enutz, mengunggah status yang menyebut: "Ada pembunuhan di Petra. Cewek dari Lombok angkatan 2011. Kos Padang Pasir C-27, Siwalankerto, Surabaya. Motif asmara,” tulis si pemilik akun, Yohana Melania, Senin malam.

Selanjutnya, pada reply twitter @Enutz itu, dijawab bukan pembunuhan, tapi seorang mahasiswi UK Petra angkatan 2011 bernama Sasa tewas gantung diri karena sang pacar tidak datang di hari ulang tahunnya. Kejadianya sekitar pukul 20.00-21.00 WIB.