Merdeka.com - Kubu Irjen Pol Djoko Susilo siap melakukan pembuktian terbalik terhadap seluruh aset yang disita KPK. Lebih dari 40 aset yang disita itu diduga terdapat unsur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

"Pembuktian terbalik pada prinsipnya kita siap," ujar salah satu pengacara Irjen Djoko Susilo, Tommy Sihotang di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/3).

Pihaknya siap menghadapi sidang kliennya pada April mendatang. "Kita pasti selalu siap, karena ini kan tergantung hakim. Kalau hakim tanya juga belum tentu kita tahu," ujarnya.

Terkait aset yang disita, menurut Tommy, selama ini penyidik belum menanyakan secara mendalam kepada Irjen Djoko. Tommy mengklaim penyidik masih menanyakan seputar mekanisme riwayat hidup, dan biodata kliennya.

"Hanya soal mekanisme semacam riwayat hidup identitas belum ada yang mendalam," ujarnya.

Tommy berkelit ketika ditanya justru Irjen Djoko lah yang bungkam saat pemeriksaan. Menurut KPK, saat ditanyakan tentang asetnya, jenderal bintang dua itu bungkam seribu bahasa.

"Ya sekarang gini, tidak menjawab itu perlu secara detail. Jadi tidak bisa secara umum gelondongan seperti itu," katanya.

Menurut Tommy, penyidik KPK mencecar pertanyaan kepada Irjen Djoko secara gelondongan. Hal itu menurutnya tidak etis karena merugikan kliennya.

"Karena banyak hal yang kita jelaskan bisa merugikan klien. Tidak etis. Daftar yang disita saja belum ditunjukin bagaimana dia mau menanggapinya. Mungkin pemeriksaan berikut kali," jelasnya.

Sebelumnya, KPK menetapkan Irjen Pol Djoko Susilo itu sebagai tersangka dalam dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang. Djoko disangkakan pada Pasal 3 dan atau Pasal 4 UU No 8 Tahun 2010, kemudian Pasal 3 ayat 1 dan atau Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Penyidik menduga Djoko menyamarkan harta dari hasil korupsi proyek pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri. Penyamaran aset itu berupa tanah dan bangunan, mobil serta SPBU atas nama istri-istrinya. Istri-istri Djoko, Mahdiana dan Dipta Anindita pun kini telah dicegah dan beberapa kali menjalani pemeriksaan di KPK. Aset Djoko yang telah disita KPK nilainya mencapai Rp 60-70 miliar dari total harta yang diduga lebih dari Rp 100 miliar.