Merdeka.com - Seekor harimau Sumatera yang bernama latin Panthera Trigis Sumaterae, asal Aceh, tewas dalam perjalanan sebuah pesawat komersil. Harimau itu, terbang dari Aceh menuju Jawa Timur.

Penyebab matinya harimau yang diberi nama Tuan Agam itu belum diketahui pasti. Sebab, saat akan diterbangkan, kondisi harimau dipastikan sehat.

Kepala Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Affan Absori mengatakan, satwa langka itu dalam keadaan yang layak untuk dievakuasi.

"Harimau yang kami beri nama Tuan Agam itu rencananya dibawa ke Jawa Timur Park II dengan menggunakan kargo pesawat komersial," kata Affan Absori di Banda Aceh. Demikian dikutip dari Antara Rabu, (3/10).

Menurut Affan, harimau Tuan Agam yang baru berusia tujuh tahun itu berangkat dari Bandara Iskandar Muda, Aceh, sejak Selasa (2/10) pagi. Saat itu, harimau itu berada di kargo bersama tiga satwa lainnya yakni seekor siamang dan dua ekor binturong (Arctictis binturong).

"Namun saat transit, ada keluhan bau dari penumpang. Kemudian, seluruh satwa yang dikirim itu dikembalikan ke Aceh oleh pihak pesawat pada sore harinya," tambahnya.

Saat tiba di Aceh, harimau jantan yang ditempatkan di kargo itu dalam kondisi tidak bergerak. "Kami tidak berani memastikan apa sudah tidak bernyawa atau pingsan," jelasnya.

Guna memastikan kondisi harimau, petugas BKSDA Aceh langsung membawanya ke Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk dilakukan otopsi. Hasilnya, pada bagian pipi kanan terdapat memar, hidung dan mulut mengeluarkan darah, lidah membiru dan kaki depan kanan cerai sendi.

"Ini hasil otopsi sementara, hasil lengkapnya masih kami tunggu," kata Affan.

Harimau itu diterbangkan ke Jawa Timur setelah menjalani karantina di BKSDA Banda Aceh selama dua tahun. Harimau jantan itu diduga pernah memangsa warga, dan kemudian ditangkap di Gampong Panton Luas Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan akhir November 2010.