Merdeka.com - Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional Emas (HKN-Emas) ke-50 tahun 2014 digelar oleh Kementerian Kesehatan di kawasan silang Monas selatan pada Rabu (12/11) pagi.

Upacara peringatan HKN tahun ini diselenggarakan dengan mengangkat tema "Indonesia Cinta Sehat", dengan jargon 'Sehat Bangsaku Sehat Negeriku', sebagai wacana dan upaya dari Kementerian Kesehatan dalam membudayakan hidup sehat sebagai bagian dari keseharian bangsa Indonesia.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, yang terlihat menaiki mimbar tepat pada pukul 08.00 WIB.

Setelah menerima laporan kesiapan dari komandan upacara, sang ibu menteri langsung melakukan inspeksi peserta upacara dengan berdiri di atas Jeep. Peserta upacara dibagi dalam 9 batalyon, dengan jumlah peserta sekitar 4.000 orang peserta dari berbagai elemen, seperti BPJS, BPOM, TNI, BUMN, PMI, dan peserta upacara lainnya dari PNS Kemenkes sendiri, serta berbagai unsur kesehatan lainnya.

Setelah melakukan inspeksi barisan peserta upacara, Menkes juga memberikan piagam penghargaan Bakti Karya Husada kategori triwindu dan dwiwindu, kepada 10 orang dari Ditjen Kementerian Kesehatan, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Dalam sambutannya Menteri Nila mengatakan, pada rapat Kabinet Kerja beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi menekankan bahwa setiap kementerian dan semua jajaran kabinetnya diharuskan membuat dan mengelola program yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Maka dari itu, Kementerian Kesehatan sendiri telah bertekad untuk mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang sesuai standar, kompeten dan mudah dijangkau. Pengertian dasarnya dalan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," kata Nila dalam sambutannya di Silang Monas, Rabu (12/11).

Ketika ditanya awak media mengenai langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia, Nila mengatakan peran lembaga-lembaga kesehatan di daerah juga harus ditingkatkan, dengan support dan pengawasan dari pemerintah pusat.

Selain itu, optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga harus terus dipacu, demi mewujudkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merata dan menyeluruh di seluruh penjuru Indonesia.

"Di era desentralisasi ini, di mana otonomi daerah serta demokratisasi yang telah kita pilih sebagai pola penyelenggaraan pemerintahan, maka sebuah daerah sangat berperan besar untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya, dalam memecahkan masalah pelayanan kesehatan yang dihadapi," kata Nila.

"Maka saat ini kita juga patut bersyukur, bahwa sejak 1 Januari 2014 yang lalu, BPJS kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional, sebagai sebuah kesatuan Sistem Kesehatan Nasional," katanya menambahkan.

Upacara yang berakhir pada pukul 08.40 WIB itu, dilanjutkan dengan Simulasi Penanggulangan Wabah Ebola, yang merupakan atraksi gabungan dari pihak TNI bersama Kementerian kesehatan, dan unsur kesehatan lainnya.

Selain itu, ada juga aksi dukungan cap telapak tangan dengan tema "Komitmen Tidak Merokok", yang berupaya mengumpulkan 10.000 cap tangan, guna menunjukkan solidaritas untuk mendukung gerakan kesehatan bagi seluruh bangsa Indonesia.