Hari ini ketua panitia kongres Demokrat 2010 diperiksa KPK
Merdeka.com - Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010 yang juga pengurus DPP Partai Demokrat, Didiek Mukrianto, memenuhi panggilan pemeriksaan di KPK. Dia datang sekitar pukul 11.40 WIB. Dia diperiksa sebagai saksi atas tersangka Anas Urbaningrum.
"Statusnya mas Anas. Nanti point-nya akan saya sampaikan setelah pemeriksaan. Ini pemeriksaannya kan belum kita ini," kata Didiek, yang datang mengenakan batik hitam bercorak, di KPK, Rabu (10/7).
Didiek mengaku pemeriksaan ini bukan terkait pemberian hadiah atau gratifikasi mobil Harrier Anas. Namun, terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010, di mana saat itu Anas dimenangkan oleh tim suksesnya sebagai ketua umum.
"Ini terkait kongres aja. Dalam perspektif itu kan saya ketua panitia kongres," ujar politisi Demokrat yang kin maju sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.
Selama ini KPK memang tengah menelusuri dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Kongres Demokrat di Bandung. KPK ingin mencari bukti apakah peran Anas yang dimenangkan sebagai ketua umum dalam Kongres itu terdapat gratifikasi.
Sebelumnya, Penyidik telah memanggil sejumlah pihak hotel, di mana kegiatan itu diadakan. Di antaranya, manager Hotel Grand Aquila Bandung, Deni Petrajaya dan general manajer Hotel Topas Galeria Bandung, Rudi Santoso dan Hotel Sultan.
Bahkan penyidik telah memanggil EO dari penyelenggaraan acara tersebut. Dalam kongres itu disebut-sebut duit "bertebaran" untuk siapa saja yang memilih Anas sebagai Ketum. Timses Anas membagi-bagikan duit kepada para DPC-DPC yang disebut sebagai "uang akomodasi".
Anas sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang. Tapi hingga saat ini, Anas belum ditahan. Penyidik masih mencari dugaan tindak pidana korupsi Anas di proyek lain.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaMK Tegaskan Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Sengketa Pilpres dan PSI
Hakim Konstitusi Arsul Sani juga tidak ikut PHPU Pileg untuk PPP.
Baca SelengkapnyaKetua dan Tiga Anggota PPK Tapos Depok Batal Mengundurkan Diri, Begini Alasannya
PPK Tapos pun kembali melanjutkan kerjanya untuk menghitung suara tingkat kecamatan dan dilanjutkan tingkat kota hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Civitas Akademika UGM ke Mensesneg Pratikno: Pak Tik, Kembalilah Pulang ke Jalan Demokrasi
UGM meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana pulang kembali ke jalan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMKMK Putuskan Anwar Usman Langgar Kode Etik karena Konpres Tak Terima Dicopot dan Intervensi Suhartoyo
Putusan tersebut dibacakan dan diputus oleh I Dewa Gede Palguna di ruang sidang MKMK
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaNasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar
NasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik
Politikus PKB Reyna Usman kini ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnya