Merdeka.com - Sidang terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Deddy Kusdinar, kembali digelar hari ini. Pada sidang kali ini, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menghadirkan delapan saksi, di antaranya mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan adiknya, Adhi Risman Dault.

Informasi itu disampaikan oleh tim kuasa hukum Deddy, Rudy Alfonso dan Syamsul Huda. Menurut mereka, sidang bakal digelar pukul 09.00 WIB.

"Saksi untuk Pak Deddy: Adhyaksa Dault , Adhi Rusman Dault, Sonny Anjangsono, Ida Nuraidah, Anggraheni Dewi Kusumastuti, Tomy Apriantono, Wiyanto alias Win Suharjo, dan Alman Hudri," tulis Syamsul Huda melalui pesan singkat, Selasa (12/11).

Dalam surat dakwaan Deddy, Adhi Risman Dault disebut menerima uang Rp 500 juta sebagai duit pengganti pengurusan sertifikat tanah Hambalang. Sementara Adhyaksa kemungkinan bakal dicecar seputar ide awal pembangunan proyek P3SON Hambalang.

Dalam pemeriksaan di KPK beberapa waktu lalu, Adhyaksa mengatakan perkiraan anggaran awal pembangunan proyek Hambalang cuma Rp 125 miliar. Rencana bangunannya pun jauh dari apa yang didirikan saat ini. Dia mengatakan, anggaran proyek Hambalang cair setelah masa jabatannya usai, dan pekerjaannya dilakukan oleh menteri selanjutnya, yakni Andi Mallarangeng.

Sementara Tommy Apriantono merupakan dosen Institut Teknologi Bandung (IB). Dia ditunjuk Deddy masuk ke dalam tim informal bertugas merencanakan, mempersiapkan, mengoordinasikan dan membantu memperlancar P3SON Hambalang. Tommy bekerja dengan Direktur CV Rifa Medika Lisa Lukitawati Isa, pengusaha Saul Paulus David Nelwan, Direktur Utama PT Biro Insinyur Eksakta Ida Nuraida, Direktur Teknik dan Operasi PT Biro Insinyur Eksakta Sonny Anjangsono, Komisaris PT Methapora Solusi Global Muhammad Arifin, dan Direktur Operasional PT Methapora Solusi Global Asep Wibowo. PT Methapora Solusi Global dan PT Biro Insinyur Eksakta adalah konsultan yang disewa buat membikin rancangan desain P3SON Hambalang.

Masih dalam dakwaan Deddy, mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram, meminta Ida dan Sonny melakukan peninjauan lokasi pembangunan P3SON Hambalang. Wafid juga menyerahkan dokumen masterplan (rencana utama) P3SON Hambalang 2006 dan pagu anggaran Rp 125 miliar yang telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2010. Sonny kemudian menemukan kendala dan potensi masalah di lapangan, yaitu tidak ada peta lahan dari BPN dan kondisi tanah yang labil. Masalah ini disampaikan Sonny ke Deddy dan Wafid.

Dalam dakwaan Deddy disebutkan, pada Oktober 2009 digelar rapat di Kementerian Pemuda dan Olahraga membahas proyek Hambalang dihadiri Deddy, Wafid, Lisa, Paul, Wiyanto, Sonny, Asep Wibowo, Muhammad Arifin, dan Ida Bagus Wirahadi dari PT Adhi Karya. Muhammad Arifin dan Asep memaparkan desain P3SON Hambalang buatan PT MSG. Desain ini berbeda dengan analisa Sonny karena tak sesuai dengan kondisi tanah Hambalang. Wafid dalam rapat menyampaikan desain MSG akan dipaparkan ke Andi Mallarangeng selaku Menpora yang baru. Tetapi anehnya, Wafid malah meminta Sonny membuat Rancangan Anggaran Bangunan sebesar Rp 2,5 triliun dengan rencana pembangunan dilaksanakan secara tahun jamak (multiyears).

Selanjutnya, dalam dakwaan Deddy dipaparkan, Sonny menyampaikan ke Wafid dan Deddy, dia tidak sanggup menghitung RAB dengan nilai Rp 2,5 T, karena tidak wajar melihat luasan area dan fasilitas sebagaimana dalam masterplan 2006. Sonny kemudian dipanggil Deddy dan bertemu di kantor Lisa. Pertemuan itu dilakukan berempat, Sonny, Deddy, Lisa dan Paul. Dedy memperingatkan Sonny agar jangan menakut-nakuti Wafid soal kondisi tanah. Sonny dan perusahaannya akhirnya mundur dan mengatakan, 'Proyek ini bau.' Sonny mengembalikan masterplan tahun 2006. Selanjutnya Deddy meminta Muhammad Arifin dan Asep dari PT MSG membuat break down (rincian) anggaran P3SON Hambalang.

Dalam dakwaan tercantum, sekitar awal 2010, diadakan adu konsep masterplan proyek Hambalang antara PT MSG dengan PT Galeri Ide di hadapan Andi, bertempat di ruangan Wafid. Andi memuji pemaparan PT MSG. Wafid memutuskan memakai masterplan PT MSG dan meminta PT Galeri Ide bergabung. Tetapi, PT Galeri Ide mereka memutuskan mundur dan minta kompensasi Rp 400 juta.

Akhir 2009, setelah masterplan diperbaiki sesuai arahan Andi, dilakukan kembali pemaparan rencana pembangunan P3SON di kediaman pribadi Andi. Paparan itu dihadiri Wafid, Deddy, Lisa, Wiyanto, Muhammad Arifin, Asep, Anggraheni, Iim Rohimah (sekretaris pribadi Andi), Rio, Poniran. Saat itu, Wafid menyampaikan perkiraan anggaran sekitar Rp 2,5 T dan akan ada hambatan di proses anggaran. Andi menanggapi dengan mengatakan, "Sudahlah, di Komisi X itu kan teman-teman saya."