Hari Ibu, Jokowi terkenang masa remaja
Merdeka.com - Momen Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkenang akan masa-masa remajanya. Dia masih ingat betul bagaimana kasih sayang ibundanya, Sudjiatmi Notomiharjo, kepadanya dulu.
"Mengenang hari Ibu, membuat saya teringat ketika saya masih remaja dulu, ada satu waktu yang amat membekas dalam batin bagaimana kasih sayang Ibu, membuat saya kukuh dan kuat menghadapi tantangan hidup," kata Jokowi lewat akun Facebook-nya, Senin (22/12) malam.
Jokowi bercerita, saat sekolah dulu, dia pernah kecewa karena tidak bisa masuk SMA favorit kendati nilainya termasuk bagus. "Kekecewaan saya mungkin kekecewaan di masa remaja, berhari-hari saya murung, namun satu kali saya melihat Ibu saya tekun memotong bambu yang akan dijualnya, saya tersentuh," ujar Jokowi.
Jokowi juga teringat bagaimana bapak dan ibunya berjuang keras hanya untuk membeli buku dan mencari uang dengan keringat yang jujur untuknya dan adik-adiknya agar bisa sekolah.
"Waktu itu ibu saya berkata 'untuk jadi orang besar, kamu harus punya jiwa besar' saya pegang kata-kata itu menjadi keyakinan dalam diri saya untuk menghadapi segala persoalan hidup dengan jiwa besar dan ikhlas," kata Jokowi mengutip ibunya dulu.
Jokowi juga pernah mendengarkan ibunya dalam salat mendoakan anak-anaknya, "agar anak-anaknya 'mentas' dalam kehidupan."
"Setiap selesai salat disebut nama saya dan adik-adik saya, doa ibu saya adalah doa yang sungguh kepada Allah SWT," ujarnya.
"Doa seorang Ibu adalah doa yang paling menyentuh, hubungan kemanusiaan paling dalam adalah hubungan anak dengan Ibunya. Semua Ibu di dunia ini dibesarkan oleh rasa manusia merawat anak-anaknya tumbuh," kata Jokowi.
Dalam postingan di media sosial itu, Jokowi juga mengutip sebuah puisi berjudul 'Ibu' dari penyair Kahlil Gibran. Berikut isinya:
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir -bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian,
manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita di waktu lara, impian kita saat susah sengsara, rujukan kita di kala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang kicau burung- burung dan alur sungai.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian.
-Selamat Hari Ibu-.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaDemi Bertemu Guru, Jokowi Cerita Perjuangan Hadir di Kongres PGRI
Jokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Ajak Bocah SD Baca Pancasila: Ini Kurus Kayak Saya Waktu Kecil
Tiba-tiba Jokowi teringat saat kecil mirip dengan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Malam Bareng Prabowo, Cak Imin: Biar Rakyat yang Menilai
Cak Imin mengatakan, masyarakat sudah pintar menilai.
Baca Selengkapnya