Harga Minyak Goreng, Pedagang Kecil di Tangsel Tidak Sanggup Ikuti Ritel
Merdeka.com - Penetapan harga minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter yang hanya diberikan kepada usaha ritel modern, dikeluhkan pelaku usaha eceran di Tangerang Selatan. Sebab, pelaku usaha kecil menengah yang dikelola perorangan itu masih menyimpan stok minyak goreng dengan harga lama.
Lilis, pemilik toko sembako Jaya Mandiri, menerangkan masih menjual harga minyak goreng dengan harga lama sebesar Rp40 ribu per dua liter. Sementara di pasar ritel modern hanya dijual seharga Rp28 ribu untuk kemasan dua liter.
"Kita enggak sanggup ikutin harga ritel yang menjual Rp14 ribu per liter. Pertanyaan saya, kenapa pemerintah ketika menetapkan harga Rp14 ribu tidak mempersiapkan buat kami, pedagang kecil hanya toko ritel saja," kata Lilis kepada wartawan, Senin (24/1).
Namun begitu, dia yang masih menjual minyak goreng dengan harga lama menjelaskan, bahwa penetapan minyak goreng kemasan yang dijual di tokonya itu tetap laku terjual. Sebab toko ritel modern yang menjual harga minyak seharga Rp14 ribu tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar di BSD.
"Laku juga sih, karena stok di ritel modern itu enggak banyak. Saya jual Rp40 ribu tetap laku ini sudah mau habis," ucapnya.
Dengan masih mahalnya harga minyak goreng saat ini, dia berharap Pemerintah Pusat kembali menggelar pasar murah dan memberikan pasokan dengan harga yang sama ke pedagang kecil.
"Kalau melihat situasi ini harusnya digelar operasi pasar. Nah masyarakat dan pedagang kecil juga diberikan hak yang sama untuk menjalankan usahanya," terangnya.
Meli, warga Nusa Loka, BSD mengaku kehabisan stok minyak goreng di toko ritel modern. Dirinya rela membeli dengan harga lebih mahal agar mendapat pasokan minyak goreng untuk kebutuhan memasaknya sehari-hari.
"Di minimarket sudah kosong. Sekarang kita cari minyak goreng susah. Di toko-toko kecil masih ada stok, tapi masih harga lama," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaRitel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaStok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnya