Harga jengkol menggila, Ruhut salahkan PKS
Merdeka.com - Harga jual jengkol yang menembus Rp 50.000 per kilogram, membuat politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul prihatin. Menurutnya, kenaikan jengkol juga merupakan kesalahan PKS.
"Nah itu dia, juga kesalahan PKS dan oposisi yang mengulur-ulur kenaikan BBM ini, jadi lah para pedagang itu naikkan harga. Mereka kan buying time, akhirnya ada penimbunan," kata Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (5/6).
Ruhut miris mengetahui harga jengkol mahal. Namun ada juga hikmah di balik naiknya harga jengkol. "Kalau jengkol, kan bisa rusak ginjal. Jadi bisa stop makan jengkol dulu," terangnya.
Kalau disuruh milih antara jengkol dan pete, Ruhut mengaku lebih pilih pete. Karenanya, dia berharap harga pete enggak segila jengkol.
"Harga jengkol boleh naik, tapi pete jangan. Ruhut ini raja pete soalnya. Jadi yah kita kurangin lah konsumsi jengkol," ajak Ruhut.
Seperti diketahui, harga jual jengkol saat ini mencapai Rp 50.000 per kilogram. Harga ini meningkat 100 persen dari harga idealnya sebesar Rp 25.000 per kilogram.
Sejumlah pejabat negara terkesan cuek dengan kenaikan harga ini. Contohnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang mengatakan belum ada sejarahnya besaran inflasi meningkat karena komoditas jengkol.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaTerseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaMinta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca Selengkapnya