Harapan sirna miliki rumah kini Berlin tergusur dari barak
Merdeka.com - Sembari merangkak, Berlin Silalahi (46) berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Dia korban tsunami yang digusur dari Barak Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, mengajukan permohonan euthanasia atau suntik mati ke Pengadilan Negeri Banda Aceh, Rabu (3/5).
Pascatsunami, Berlin tinggal berpindah-pindah dari satu barak ke barak lain. Terakhir Berlin bersama istri Ratna Wati (40) dan anak keduanya Fitria Balqis (5) tinggal di Barak Bakoy selama 7 tahun. Hingga akhirnya mereka digusur oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar pekan lalu.
Masih tergiang dalam ingatannya, pada tanggal 13 Januari 2009. Berlin beserta 17 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni Barak Bakoy mendapat kabar gembira dari regional Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) NAD-Nias. Mereka hendak dipindahkan ke kompleks perumahan di Labuy, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar yang dibangun oleh BRR.
Janji, tinggal janji. Setelah keluarga ini memiliki harapan besar mendapatkan tempat huni yang layak, mereka pun bergegas pagi-pagi berangkat ke lokasi. Pagi itu, secercah harapan menghampiri keluarga miskin ini untuk mendapatkan rumahnya.
"Waktu itu 13 Januari 2009 kami diberitahukan bahwa kami sudah ada rumah di Labuy, kami pagi-pagi berangkatlah ke sana," kata Berlin Silalahi sambil terbata-bata menahan rasa sakit di pinggangnya.
Lalu, Berlin didampingi istri dan anak bungsunya di kantor YARA diam sejenak. Berlin meminta bantu pada istrinya untuk duduk, karena ia mengeluhkan pinggangnya pegal dan sakit. Dadanya juga terasa sesak, karena Berlin sedang menderita penyakit asma.
Setelah terdiam sejenak. Ratna Dewi membantu suaminya melanjutkan cerita, bahwa rumah yang sudah pernah dijanjikan diserobot oleh pihak tertentu. Padahal, ia melihat sendiri ada foto suaminya di pintu rumah yang diserobot di Labuy.
"Saat kami tanya, dibilang rumah ini milik mereka dan telah dibeli," kata Ratna Dewi.
Suami istri ini pun kembali dengan rasa kecewa, tanpa hasil apapun. Padahal sebelumnya mereka sudah memiliki secercah harapan memiliki tempat hunian yang layak. Akhirnya, mereka pun kembali ke Barak Bakoy hingga digusur pekan lalu.
Berlin bersama 17 KK lainnya terus berjuang untuk mendapatkan rumah. Mereka telah melobi pemerintah Kabupaten Aceh Besar hingga bertemu dengan perwakilan Pemerintah Aceh.
Akan tetapi, hasilnya tetap nihil, hingga mereka digusur saat Berlin sedang menderita sakit dan memutuskan mengajukan suntik mati di Pengadilan Negeri Banda Aceh.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaKoorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaSekelompok regu baris berbaris Siswa SD harus dibubarkan secara paksa. Alih-alih dibubarkan oleh manusia, kini yang jadi pelaku adalah segerombolan hewan.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya