Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hapus UN, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem soal Asesmen Kompetensi Siswa

Hapus UN, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem soal Asesmen Kompetensi Siswa Mendikbud Nadiem Makarim. Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan model ujian pengganti Ujian Nasional (UN) yakni asesmen kompetensi yang akan dimulai pada 2021. Nadiem menyebut nantinya asesmen kompetensi akan berdasarkan numerasi (matematika), literasi (bahasa), dan survei karakter.

"Satu literasi, kemampuan memahami konsep bacaan. Kedua numerasi, bukan kemampuan menghitung, tapi kemampuan mengaplikasikan konsep menghitung dalam suatu konteks abstrak dan nyata," kata Nadiem dalam Rapat RDP dengan Komisi X di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (12/12/2019).

"Ngerti ya perbedaannya bapak ibu bedanya, ini merupakan kompetensi fundamental," tambah Nadiem.

Nadiem menjelaskan alasan memilih asesmen literasi dan numerasi. "Kenapa kita pilih literasi? Bisa memahami semua pelajaran kalau memahami logikanya literasi dan numerasi. Ini kompetensi inti untuk bisa belajar apapun, untuk fisika, IPS, matematika, bahasa, sastra, sejarah, semua hal informatika, ini basisnya," jelasnya.

Terakhir mengenai survei karakter, Nadiem menyebut pada asesmen ini akan disurvei pada anak, seberapa jauh paham atau azas pancasila dipahami dan diterapkan siswa.

"Terakhir survei karakter, di sinilah kita menanyakan pertanyaan untuk menemukan seberapa jauh asas pancasila. Caranya bukan tanyakan sila yang mana? Atau apa sila kedua? Tapi pointnya apa itu gotong royong, apa itu toleransi. Akan dibuat survei apakah ini anak di-bully di kelas, apa anak ini mendapat tekanan, apa dia diberi ajaran tidak toleran, apa diberi kesempatan beropini," terangnya.

Mantan CEO Go-Jek ini memastikan asesmen kompetensi ini sudah ada dasar dan survei dari berbagai macam asesmen di seluruh dunia. "Kita bekerja sama berbagai macam organisasi, seperti yang membuat PISA, yang semuanya meng-ases secara murni kompetensi bernalar," katanya.

Selain itu, Nadiem membeberkan alasan mengapa asesmen dilaksanakan di tengah jenjang pendidikan bukan di ujung. Alasannya agar tidak menjadi alat seleksi masuk.

"Asesmen ini dilakukan di tengah jenjang, kenapa? Karena tidak bisa lagi jadi alat seleksi masuk tahap berikutnya. Tidak bisa lagi digunakan tanda prestasi siswa. Ini sangat penting untuk mengakhiri penghukuman siswa," ucapnya.

Penerapan asesmen pada 2021 pun ada alasan khusus dari Nadiem. Tahun 2020 Nadiem masih memberikan jalan agar UN terlaksana sebab sudah banyak siswa dan orangtua yang sudah terlanjur menyiapkan berbagai bimbel untuk UN tahun depan itu.

"Kami simpati dengan banyaknya bapak ibu sudah mengeleskan anaknya, sudah belajar keras, mereka sudah melakukan investasi pada anak dan karena itu jangan disia-siakan," ujarnya.

Reporter: Delvira Hutabarat

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?

Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.

Baca Selengkapnya
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.

Baca Selengkapnya
Menaker Ajak Mahasiswa Kolaborasi Wujudkan Indonesia Maju 2045
Menaker Ajak Mahasiswa Kolaborasi Wujudkan Indonesia Maju 2045

Kolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, 121.626 PNS Sudah Ikuti Uji Kompetensi untuk Pindah ke Ibu Kota Nusantara
Ternyata, 121.626 PNS Sudah Ikuti Uji Kompetensi untuk Pindah ke Ibu Kota Nusantara

Adapun uji kompetensi terhadap para PNS itu menurutnya sudah dilakukan sejak tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN
Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Anas mengatakan terdapat sejumlah persyaratan kompetensi ASN yang akan dipindahkan ke IKN.

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus

Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju
Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.

Baca Selengkapnya
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.

Baca Selengkapnya