Halim Alamsyah akui LPS lebih senang Bank Century ditutup
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Moneter, Halim Alamsyah, mengakui pernah menuliskan dalam buku hariannya kalau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) lebih senang Bank Century ditutup. Sebab menurut dia, saat LPS mempertimbangkan ongkos penutupan bank yang saat ini bernama Bank Mutiara lebih murah ketimbang diberi suntikan modal.
Hal itu diungkap oleh Halim saat bersaksi dalam sidang terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya. Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan itu mengatakan mencatat pembicaraan dalam rapat Komite Stabilisasi Sistem Keuangan pada 17 November 2008, yang dihadiri oleh perwakilan LPS.
"LPS mengemukakan, kalau ditutup biayanya akan lebih murah dari pada Bank Century di-bailout," kata Halim saat bersaksi dalam sidang Budi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (14/4).
Halim meyakini seharusnya Bank Century tidak sistemik. Tetapi, lanjut dia, saat itu masih terbuka kemungkinan bank itu bakal menyebabkan efek terhadap bank lain jika ditutup.
"Dari sisi ukuran, Bank Century kecil. Tetapi karena situasinya krisis ekonomi global, masih terbuka kemungkinan sistemik," ujar Halim.
Halim juga mengetahui Bank Century menerima pinjaman modal sementara sebesar Rp 689 miliar. Menurut dia semua duit itu sudah dikembalikan kepada BI.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaKetua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang lansia S (61) terancam dibui karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSetelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca Selengkapnya