Merdeka.com - Ariana, perempuan berusia 24 tahun, mendatangi kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan untuk menanyakan keberadaan ibundanya, Dewi Wijaya (46) yang sudah kurang lebih dua pekan tak kunjung pulang. Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas, didapati bahwa Dewi Wijaya terjaring dalam razia penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Fatmawati, Jakarta Selatan pada 13 Februari lalu.

Kepala Seksi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda menuturkan usai terjaring, Dewi Wijaya dibina di Panti Sosial Bina Insan Cipayung.

"Ariana itu lulusan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta jurusan Bahasa Arab," ujar Miftahul di Jakarta, Kamis (27/2).

Lantaran latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh Ariana, Miftahul pun heran kenapa Ariana membiarkan ibunya terlunta-lunta di Jalanan untuk mendapatkan belas kasihan.

"Saat ditanya begitu, dia (Ariana) menjawab dirinya sudah menasIhati ibunya agar di rumah saja karena segala kebutuhannya sudah ditanggung," tutur Miftahul.

Kepada petugas, Ariana pun menyebut ibu kandungnya itu bandel. "Tapi ibu saya bandel. Saya juga tidak tahu Pak kalau ibu saya mengemis," ucap Miftahul seraya menirukan ucapan Ariana.

Ariana pun mengaku malu atas perbuatan ibunya yang mengemis di jalanan. "Malu banget Pak. Masak punya ibu seorang pengemis," ucap Ariana yang ditirukan oleh Miftahul.

Ariana pun menjamin bahwa ibunya tersebut tidak akan kembali mengemis di jalanan, jika tetap membandel, perempuan yang juga mengajar di salah satu Bimbingan Belajar (Bimbel) di Fatmawati ini berjanji tidak akan mengeluarkan ibunya dari Panti Sosial.

Selain Ariana, lanjut Miftahul, Dewi Wijaya juga mempunyai dua orang anak lainnya yakni Friday Veronica (21) mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta dan Netty (16) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Orangtua Ariana sudah berpisah sejak lama. Ayahnya berada di Sumatera Utara dan kini sudah menikah lagi," tandasnya.