Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gunung Slamet berkecamuk, warga tetap normal jalani aktivitas

Gunung Slamet berkecamuk, warga tetap normal jalani aktivitas Gunung Slamet batuk. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Dusun Gunungmalang, Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa meskipun Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas.

"Hingga saat ini, warga Dusun Gunungmalang tetap beraktivitas seperti biasa karena mereka sudah terbiasa dengan kondisi Gunung Slamet," kata Kepala Desa Serang Sugito, di Purbalingga, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/8).

Menurut dia, Dusun Gunungmalang yang berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Gunung Slamet dihuni sekitar 350 keluarga yang terdiri sekitar 1.500 jiwa.

Dari jumlah tersebut, kata dia, sekitar 50 orang di antaranya termasuk kategori rentan karena telah lanjut usia dan sakit-sakitan.

"Meskipun menjalani aktivitasnya seperti biasa, warga Dusun Gunungmalang tetap waspada terhadap kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas Gunung Slamet," katanya.

Disinggung mengenai ketersediaan masker di Dusun Gunungmalang, Sugito mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembagian masker dari instansi terkait.

"Secara kebetulan di sini juga belum ada hujan abu. Mungkin karena anginnya dari arah timur, sehingga hujan abunya turun di wilayah utara dan barat Gunung Slamet.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, di kabupaten itu terdapat tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan masuk wilayah rawan terdampak bencana erupsi Gunung Slamet.

Dari tujuh desa tersebut, dua desa di antaranya berjarak sangat dekat dengan puncak Gunung Slamet, yakni Desa Kutabawa dan Serang, Kecamatan Karangreja.

Di dua desa tersebut, terdapat dua dusun yang jaraknya sangat dekat dengan puncak Gunung Slamet, yakni Bambangan di Desa Kutabawa dan Gunungmalang di Desa Serang.

Dalam siaran persnya, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Rabu pukul 00.00-06.00 WIB, teramati lima kali embusan asap putih tebal setinggi 100-150 meter, teramati 12 kali lontaran material atau lava pijar dengan ketinggian 50-200 meter, dan terdengar dua kali suara gemuruh.

Selain itu, dari sisi kegempaan tercatat 32 kali gempa letusan dan 132 kali gempa embusan. Selanjutnya, pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramati 17 kali letusan asap kecokelatan dengan ketinggian 100-500 meter dari puncak Gunung Slamet, serta terekam 16 kali gempa letusan dan 215 kali gempa embusan.

"Status aktivitas Gunung Slamet tetap 'Siaga', masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Masyarakat yang bermukim di luar radius tersebut agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," kata Surono.

Seperti diwartakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM pada 10 Maret 2014 pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (level I) menjadi "Waspada (level II).

Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal itu meningkat.

Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada 30 April 2014 pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (level II) menjadi "Siaga" (level III).

Selanjutnya, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet, dari "Siaga" menjadi "Waspada" pada Senin pukul 16.00 WIB, karena aktivitasnya cenderung menurun.

Akan tetapi sejak pertengahan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM kembali meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Siaga" pada Selasa (12/8) pukul 10.00 WIB.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Aktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga

Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi

Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Selengkapnya
Aktivitas Vulkanis Kawah Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Letusan Freatik
Aktivitas Vulkanis Kawah Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Letusan Freatik

Waspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Baca Selengkapnya
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup

Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km
Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Gunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya