Merdeka.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik. Hujan abu yang terjadi sejak subuh terasa hingga ke kota Solo, Sukoharjo dan Karanganyar, yang berjarak lebih dari 60 kilometer. Kondisi lebih parah terjadi di Boyolali, yang berdekatan dengan merapi.

Wahyu Widodo (49) warga Gladagsari, Kecamatan Ampel, Boyolali menuturkan, hujan abu terjadi sejak pukul 4.00 WIB. Di desanya hujan abu terjadi cukup tebal, hingga menyebabkan jarak pandang menjadi pendek.

"Saya pagi-pagi sudah cek keluar. Ternyata tetangga saya sudah ramai. Hujan tak berhenti sampai pukul 7.30 WIB," ujar Wahyu kepada merdeka.com, Senin (17/11).

Menurut Wahyu, aktivitas warga Ampel dan Boyolali berjalan seperti biasa. Namun kondisi jalan yang licin, membuat warga harus lebih berhati-hati.

"Di Jalan Semarang-Solo jarak pandang hanya 100 meter. Kondisi jalan juga licin. Tapi warga tetap berhati-hati," katanya.

Hujan abu juga terjadi di Solo. Di Jalan-jalan utama, ratusan mobil yang melintas terkena hujan abu. Beberapa pengendara sepeda motor bahkan terlihat mengenakan jas hujan. Hujan gerimis di Solo terjadi sejak pukul 4.00 Wib. Hingga pukul 7.30 gerimis yang disertai abu masih terjadi, bahkan hingga di Kabupaten Karanganyar.

"Ini masih ada abunya, dari subuh tadi belum berhenti," kata Agus Sekti, warga Jumantono.