Gugus Tugas Banyuwangi Kembalikan Biaya Pemulasaran Jenazah PDP Covid-19
Merdeka.com - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengembalikan sepenuhnya biaya ambulans dan pemulasaran jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Cluring yang sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Al Huda Gambiran. Biaya sebesar Rp 4,9 juta itu telah dikembalikan kepada keluarga mendiang pasien tadi malam, Jumat (29/5).
"Sudah dikembalikan ke keluarga. Sudah klir. Ada mispersepsi di lapangan karena RS swasta ketika kasus itu terjadi belum resmi sebagai RS rujukan sesuai ketetapan pemerintah, jadi tidak bisa swab. Masalahnya, tidak ada laporan ke Gugus Tugas soal biaya itu. Kalau dilaporkan, pasti langsung ditangani," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Sabtu (30/5).
Kabar tersebut disampaikan Widji menanggapi kabar adanya penarikan biaya terhadap salah satu PDP di media sosial.
Rio, sapaan akrab Widji Lestariono menjelaskan, pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan sepenuhnya ditanggung pemerintah dengan sistem klaim, sesuai surat dari Menteri Kesehatan RI.
Di Banyuwangi, kini terdapat 6 RS rujukan Covid-19 sesuai keputusan Gubernur Jawa Timur. Enam RS tersebut adalah RSUD Blambangan, RSUD Genteng, RS Al Huda, RS Fatimah, RS Bhakti Husada, dan RS Graha Medika.
Kasus pasien Kecamatan Cluring itu terjadi karena ketika kejadian saat itu RS Al Huda belum memiliki kemampuan untuk melakukan tes swab sebagai RS rujukan, mengingat RS Al Huda baru ditetapkan sebagai RS rujukan pada 9 Mei 2020, sementara pasien bersangkutan telah dirawat sejak 7 Mei 2020, hingga dinyatakan meninggal pada 12 Mei 2020 lalu.
"Jadi ada mispersepsi di bawah. Ke depan, hal seperti ini tidak boleh lagi terjadi," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan keluarga pasien almarhum Jamal mengucapkan terima kasih kepada Gugus Tugas Covid-19.
"Alhamdulillah kami lega, Gugus Tugas bergerak cepat menyelesaikan masalah ini," ujar perwakilan keluarga.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaArus Mudik, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaBandara Banyuwangi Dipadati Penumpang, Puncak Arus Mudik Diprediksi Sabtu dan Minggu
Puncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan di Bekasi Diangkut Pikap Karena Alasan Ambulans Rusak, Ini Penjelasan Puskesmas
Viral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca Selengkapnya