Gubernur Aceh sebut menjaga perdamaian tidak selalu mulus
Merdeka.com - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah di hadapan peserta Konferensi ICAOS, lembaga riset yang melibatkan 11 negara menyebutkan bahwa Aceh masih membutuhkan bantuan internasional. Terutama dalam menjaga dan memelihara perdamaian di Aceh, karena menjaga perdamaian itu jauh lebih sulit dibandingkan menyelesaikan konflik.
"Memelihara perdamaian itu sangat sulit dibandingkan untuk menyelesaikan konflik," kata Zaini Abdullah, Minggu malam (16/11) pada acara pembukaan konferensi ICAOS di Pendopo sekira pukul 22.00 WIB.
Dikatakannya, menjaga perdamaian itu tidak semulus yang diperkirakan. Karena ada banyak kepentingan yang harus diakomodir, baik kepentingan Aceh maupun Pemerintah Pusat. Sehingga membutuhkan diskusi dan musyawarah antara kedua belah pihak untuk mencapai kata sepakat.
Oleh karena itu, Zaini mengungkapkan ini semua membutuhkan bantuan internasional, terutama untuk terlibat langsung dalam menjaga perdamaian Aceh. Selain itu perdamaian itu juga harus diiringi oleh pendidikan dan juga kesejahteraan.
"Dengan bantuan internasional, Aceh sudah terbuka, baik paska konflik maupun tsunami yang melanda Aceh," imbuhnya.
Menurut Zaini, perdamaian itu dalam kondisi apapun harus tetap dipertahankan. Hal yang terpenting menjaga perdamaian itu adalah keterbukaan antara kedua belah pihak, termasuk dunia internasional.
"Kita harapkan dengan adanya perdamaian di Aceh berkelanjutan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaSosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya.
Baca SelengkapnyaKisah Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh, Penumpasan Prajurit GAM oleh Pasukan Batalyon Infanteri 330 Tri Dharma
Dalam pelaksanaan operasi pemulihan keamanan di Aceh oleh pemerintah berhasil meredam gerakan pemberontakan oleh prajurit Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca SelengkapnyaPolisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaAceh Diguncang 1.202 Gempa Sepanjang 2023
Sebanyak 1.202 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh.
Baca SelengkapnyaMayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnya