Merdeka.com - Gubernur Aceh Zaini Abdullah, khawatir dengan isu Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia berpengaruh terhadap iklim investasi di Aceh. Apa lagi Aceh juga termasuk salah satu daerah yang dinyatakan adanya kelompok tersebut.

"Yang saya risaukan sekarang adalah kelompok-kelompok kecil yang bermunculan seperti ISIS di Aceh," kata Zaini Abdullah, Senin (25/8) di Pendopo Gubernur usai melakukan pertemuan dengan Kedutaan Singapura.

Selain itu Zaini juga menambahkan kemunculan kelompok-kelompok kecil lainnya di Aceh seperti Tim Relawan Aceh (TRA) di Aceh yang juga bisa menghambat investasi dengan tindakan-tindakan mereka yang melawan hukum. Apa lagi TRA telah dinyatakan sesat oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di Aceh.

Menurut Zaini, gesekan-gesekan kecil mengarah pada in-stabilitas keamanan di Aceh ada golongan tertentu yang memainkan peran itu untuk menciptakan stabilitas keamanan di Aceh terganggu, sehingga tentunya ini akan sangat berpengaruh terhadap investor yang ingin masuk ke Aceh.

"Tidak hanya itu, ada juga peran media luar Aceh yang memberitakan atau mengabarkan tentang Aceh yang tidak objektif," tukasnya.

Kendati demikian, Zaini membantah kalau ada situasi keamanan di Aceh semakin buruk. Kurun waktu 9 tahun perdamaian di Aceh, Zaini mengaku keamanan di Aceh semakin kondusif dan membaik. Meskipun ia tidak menampik ada insiden-insiden kecil mengganggu keamanan di Aceh yang mempengaruhi iklim investasi.

"Sekarang kita akan perlihatkan kepada mereka (Investor) apa yang telah kita lakukan bawah Aceh semakin kondusif," ujarnya.

Dengan kedatangan Dubes Singapura Anil Kumar Nayar ke Aceh, jelas Zaini, suatu keuntungan bagi Aceh agar mereka bisa melihat langsung situasi keamanan di Aceh yang semakin kondusif.