Merdeka.com - Goyang TikTok rupanya bisa menimbulkan kehebohan tersendiri. Hal ini seperti yang terjadi di Bondowoso, Jawa Timur. Seorang pejabat di lingkungan Pemkab Bondowoso, tengah menjadi perbincangan khalayak akibat viralnya goyang TikTok. Terdapat setidaknya tiga video goyang TikTok yang di dalamnya berisi pria mirip Harry Patriantono, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso.

Pada tiga video yang berdurasi masing-masing antara 14, 17 dan 18 detik itu, Harry nampak berdendang dengan seorang perempuan berjilbab yang disebut-sebut seorang desainer. Sama sekali tidak ada kontak fisik antara Harry dengan perempuan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Harry membenarkan pria dalam video tersebut adalah dirinya. Ia berharap masyarakat jernih melihat persoalan tersebut, dan tidak disalahartikan. "Itu hanya hiburan saja, setelah rapat. Saya saat itu juga ada banyak orang. Saya juga tidak dalam keadaan mesum, berangkulan atau gimana. Hanya main TikTok saja," tutur Harry saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (12/06).

Sebagai pejabat publik, Harry mengakui video TikTok tersebut memang rawan disalahartikan masyarakat. Salah satunya karena dalam salah satu video, ia bergoyang dari atas meja kerja. "Ya memang dari sisi etika, salah karena itu di atas meja. Hiburan saja," papar Harry.

Video tersebut, menurutnya dibuat sudah agak lama. Karena itu, Harry tidak menyangka video itu kini diperbincangkan dan viral. "Ruangannya kan baru dibenahi, masih berantakan. Makanya saya duduk di atas meja. Ya mungkin itu khilafnya saya. Karena saya sebagai pejabat, maka saya seharusnya menjadi contoh. Maka di situlah khilafnya saya," lanjut Harry.

Saat ditelusuri, tiga video singkat itu berasal dari akun TikTok bernama @ayuismail33. Namun sejak Jumat (12/06) pagi, tiga video itu sudah menghilang dari akun tersebut. Sang pemilik juga tidak merespons saat coba dikonfirmasi.

Meski Harry bermaksud sekadar bercanda dan tanpa ada kontak fisik dengan lawan jenisnya, namun video itu ditanggapi berbeda oleh pejabat di Bondowoso. Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menilai, video TikTok itu tidak etis.

"Karena sampai menari-nari berdiri di atas meja. Itu kan milik negara, aset daerah," ujar politisi senior yang sudah memimpin DPRD Bondowoso selama empat periode berturut-turut ini.

Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah menyatakan masih akan mengkaji terlebih dahulu, aksi anak buahnya dalam video TikTok tersebut. "Saya belum bisa memutuskan apakah itu melanggar etika atau tidak. Kita sedang menugaskan Inspektorat dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) untuk mempelajari secara detail tentang (video TikTok) ini. Nanti Senin (15/06) kita akan rapatkan, dan buat laporan ke bupati, tentang langkah-langkah apa saja yang akan diambil," pungkas Syaifullah.