Merdeka.com - Madrosih alias Oce (30) buruh serabutan asal Kampung/Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pasca ditangkap oleh Mapolsek Sukaraja membantah telah menggorok leher Siti Nenah (25) sendiri. Saat ditemui di Mapolsek Sukaraja, Oce mengaku tindakan sadisnya itu dilakukan di luar alam sadarnya.

"Sumpah pak, saya nggak tahu apa-apa, dan saya sendiri bingung kenapa saya melakukan itu. Saya nggak sadar seperti ada yang menggerakkan badan saya untuk membunuhnya," ujar Oce sambil menunduk saat ditemui di balik jeruji besi Mapolsek Sukaraja, Rabu (30/09).

Dia mengaku baru tersadar setelah nyawa istrinya melayang dengan kondisi leher nyaris putus dan kasur di kamarnya sudah dipenuhi dengan darah. Perbuatannya itu dilakukan saat korban sedang tidur nyenyak, sehingga dengan mudah pelaku menebas leher korban.

"Malam itu saya masih bersama dengan istri tidur satu kasur dan nggak ada masalah. Tapi nggak tahu kenapa sekitar pukul 04.30 WIB (Selasa (29/09)), tiba-tiba terbangun dan keluar rumah sebentar, terus saya masuk lagi dan mengambil golok di bawah kasur. Saat itu juga, kenapa saya melakukan itu semua," tuturnya.

Saat dipertegas soal motif dirinya tega membunuh korban, diduga karena sudah tidak harmonis pernikahan yang dijalani selama 10 tahun itu, juga dibantahnya. Bahkan, dia mengaku tetap sayang dengan istrinya meski belum dikaruniai buah hati.

"Tapi emang benar, sebelum kejadian istri saya nggak pulang empat hari. Awalnya nggak tahu ke mana, ternyata ada di rumah orangtuanya dan saya jemput. Jujur saya masih sayang, ini bukan soal karena ada laki-laki lain. Yang jelas saya gak sadar bisa melakukan itu ke istri saya," ujarnya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Sukaraja, AKP Sarjiman mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan pelaku. Bahkan, di hadapan petugas, Oje mengaku tidak sadar melakukan tindakan sadis kepada istrinya.

"Tapi kita menduga pelaku cemburu kepada istrinya, ini berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang sering mendengar pasangan suami istri itu bertengkar," kata AKP Sarjiman.