Golkar sebut sikap Boediono mencla-mencle dalam kasus Century
Merdeka.com - Tim Pengawas (Timwas) Bank Century bakal kembali melayangkan surat pemanggilan kedua terhadap mantan Gubernur BI Boediono yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, Boediono. Pada panggilan pertama, Boediono menyatakan tak mau hadir dan menyerahkan kasus Century sepenuhnya ke penegak hukum.
Anggota Timwas Century Bambang Soesatyo mengatakan, meski Boediono menolak hadir, pemanggilan berikutnya akan dijadwalkan pekan depan. Apabila dalam pemanggilan kedua dan ketiga tak hadir, Boediono akan dipanggil paksa oleh DPR.
"Karena pemanggilan Boediono tersebut sudah masuk dalam mekanisme kewenangan kelembagaan. Pemanggilan Boediono sangat penting," kata Bambang dalam pesan singkatnya, Jumat (3/1).
Wabendum Partai Golkar ini menjelaskan, pihaknya akan mengklarifikasi soal pernyataan Boediono baru-baru ini yang mengatakan bahwa Century tidak di-bailout melainkan pengambilalihan. Padahal, menurut Bambang, dahulu Boediono mengatakan bahwa Century diberikan bailout senilai Rpp 6,7 triliun.
"Ini soal kejujuran seorang pemimpin yang harus dijelaskan secara politik di DPR. Bukan soal hukum yang menjadi ranah KPK," ujar dia.
Selain itu, dia pun mempertanyakan sikap Boediono yang belakangan menyalahkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai dalang di balik pembobol triliunan uang negara itu. Padahal LPS bertanggungjawab langsung kepada Presiden SBY.
"Apakah itu berarti Boediono tidak ingin disalahkan atau dikorbankan sendiri? Lagi-lagi ini soal persepsi yang harus dijelaskan secara politik (terbuka) di DPR. Dan bukan soal Hukum (tertutup) yang menjadi ranah KPK," tegas dia.
Anggota Komisi III DPR ini memahami bahwa kasus Century sudah berada dalam proses penegakan hukum. Namun soal penjelasan yang berbeda disampaikan oleh Boediono, Bambang mengaku bingung dan harus meminta klarifikasi langsung terhadap Boediono.
"Soal penjelasan yang bertolak belakang sebagai mana Boediono pernah sampaikan dalam rapat pansus yang disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia itu harus dijelaskan dalam ranah politik yang terbuka bagi publik. Termasuk, tudingan kepada LPS sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dan dugaan BI sengaja menyembunyikan informasi sebenarnya soal Bank Century," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya