Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra sebut Jokowi bisa timbulkan luka lama ungkap kasus HAM 1965

Gerindra sebut Jokowi bisa timbulkan luka lama ungkap kasus HAM 1965 kampanye gerindra. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Supratman, Andi Agtas mengaku tidak sepakat instruksi Presiden Joko Widodo kepada Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan buat ungkap kuburan masal korban 1965. Dia merasa upaya penuntasan kasus HAM berat masa lalu justru memunculkan luka lama.

"Itu nanti menimbulkan luka lama. Menurut saya lebih bagus kita berpikir ke depan karena yang begitu-begitu kan bisa menimbulkan gejolak lagi di masyarakat, terutama bagi pihak korban PKI yang lalu juga," kata Supratman saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/4).

Politikus Gerindra mengungkapkan, masih banyak persoalan lain harus segera dieksekusi dibanding penuntasan kasus HAM 1965. Sebab, bangsa ini menanggung beban bagi berlangsungnya kesejahteraan masyarakat di masa depan.

"Kan ada banyak masalah bangsa hari ini yang harus diselesaikan oleh pemerintah bagaimana berpikir tentang devisit anggaran, bagaimana berpikir soal pembangunan infrastruktur, bagaimana caranya mengurangi angka kemiskinan. Kan lebih bagus itu daripada kita membuka luka lama. Kita tidak akan selesai-selesai dan tidak akan maju sebagai sebuah bangsa," jelasnya.

Sedangkan terkait desakan publik agar Jokowi meminta maaf pada keluarga korban 1965, ketua Badan Legislatif (Baleg) DPR ini mengaku tidak sepakat. Baginya hal itu hanya akan menjadi tindakan sia-sia.

"Untuk apa kita capek-capek buat meminta maaf dan lain sebagainya, bukan itu yang paling penting. Nanti konsekuensinya akan lebih timbul masalah lagi kalau itu yang dilakukan. Tetapi sekali lagi peristiwa kemarin yang sudah terjadi dan data-data yang menyangkut itu kan tidak ada yang valid," pungkasnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres

Jokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres

Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya