Gereja & Candi Hati Kudus Yesus, inkulturasi Katolik, Hindu dan Jawa
Merdeka.com - Tempat ibadah biasanya lekat dengan kebudayaan asal agama tersebut dilahirkan. Namun di Gereja dan Candi Hati Kudus Yesus yang terletak di Ganjuran, Bantul justru terjadi inkulturasi agama Katolik dengan kebudayaan Jawa dan Hindu.
Bangunan gereja yang biasanya tampak menjulang tinggi seperti zaman barok, tidak tampak di sini. Bangunan gereja justru menyerupai pendopo dalam kebudayaan Keraton Jawa.
Tiang-tiang penyangga dengan ukuran motif jawa dan warna hijau yang khas dengan Keraton Yogyakarta membuat gereja ini mirip bangunan di Keraton Yogyakarta.
"Bangunan gereja ini dibangun baru, tahun 2006 setelah gempa. Pada waktu itu memang disepakati dibangun seperti ini, menyesuaikan semangat awal mula kompleks gereja ini dibangun," terang Pastor gereja, Romo Yohanes Krismanto saat ditemui merdeka.com di Pastori Gereja, Jumat (18/12).
Mulanya kompleks gereja Hati Kudus Yesus ini diprakarsai oleh dua bersaudara keturunan Belanda yakni Joseph Smutzer dan Julius Smutzer pada tahun 1924. Mereka membangun kompleks gereja dengan semangat bahwa beragama tidak harus menanggalkan kebudayaan masyarakat setempat.
Selain gereja, dua bersaudara yang merupakan pengelola pabrik gula sejak 1912, juga membangun sebuah candi. Namun candi ini bukanlah candi agama Hindu. Candi ini merupakan candi Katolik satu-satunya yang pernah ada.
"Candi itu dibangun tahun 1927. Kalau dilihat candi itu juga memiliki filosofi. Ada tiga tingkatan dalam kehidupan manusia. Paling atas adalah surga, ada patung Yesus di tengah sebagai simbol perantara, jalan menuju surga," ujar Romo Krismanto.
inkulturasi katolik, jawa dan hindu di Yogya ©2015 Merdeka.com/kresnaUniknya candi tersebut tidak saja digunakan oleh umat Katolik saja. Beberapa umat agama lain juga ada yang menggunakannya sebagai tempat berdoa.
"Ada yang Kristen, Konghucu, Kejawen, Muslim juga ada. Kami tidak masalah. Inkulturasi kebudayaan itu justru berproses di sini," ungkapnya.
Karena keunikannya ini, Gereja dan Candi Hati Kudus Yesus ini banyak didatangi orang untuk wisata religi. Bahkan beberapa orang ada yang menginap beberapa hari untuk memanjatkan doa dan beribadah.
"Saya sudah beberapa kali ke sini. Karena jauh dari Jakarta, mending sekalian menginap di sini. Jadi bisa dua hari ikut ibadah di sini sama berdoa," kata Irawan seorang wisatawan asal Jakarta.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca Selengkapnya7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah
Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gereja Katedral Jakarta Siap Tampung 4.000 Orang untuk Ibadah Natal 2023
Gereja Katedral, siap menampung 3.000-4.000 ribu umat untuk Misa Malam Natal dan Misa Hari Raya Natal
Baca SelengkapnyaTinjau Misa di Gereja Katedral, Kapolri Pastikan Keamanan Natal di Indonesia
Sigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Gua Suran di Klaten, Konon Lorongnya Bisa Sampai Tembus ke Tanah Suci
Dulunya Gua Suran digunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig saat belum membuat masjid.
Baca SelengkapnyaMisa Natal di Gereja Katedral Jakarta: Berdoa untuk Pemilu 2024 Damai dan Adil
Misa Sore diawali dengan hening, di mana para umat disilakan mempersiapkan hati untuk merayakan ekaristi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Melihat Kesengsaraan Yesus Kristus dalam Prosesi Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta
Prosesi Jalan Salib ini dihadirkan untuk merenungkan kisah sengsara Yesus Kristus yang akhirnya wafat disalib untuk menebus dosa para manusia.
Baca SelengkapnyaMencicipi Hidangan Bubur Lodeh, Sajian Buka Puasa Khas Masjid Agung Kendal
Di balik keunikannya, penyajian makanan ini menyimpan makna filosofis
Baca Selengkapnya