George Aditjondro sakit, aktivis Yogya galang dana
Merdeka.com - Aktivis George Junus Aditjondro terbaring sakit di RS Bethesda, Yogyakarta, sejak awal Juni lalu. Kini penulis buku 'Membongkar Gurita Cikeas' itu dirawat di ICU di RS swasta di Kota Gudeg itu.
"Katanya dokter tadi, tingkat kesadarannya sudah agak membaik," kata Erna Tenge, istri Aditjondro, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (18/7).
Sejak awal Juni, Aditjondro mengalami stroke akut dan langsung dibawa ke ICU. Dalam waktu begitu cepat, pria yang pernah dicekal rezim Soeharto ini menjalani operasi bedah guna mengeluarkan darah membeku di otak kecil.
"Bapak sempat keluar dari ICU tapi cuma bertahan sehari," kata Erna dengan suara parau.
Kondisi tubuh Aditjondro sulit untuk stabil. Infeksi paru-paru, diabetes, jantung, menyebabkan dokter sulit memprediksi progres kesembuhannya. Karena perawatan yang berlarut-larut tersebut keluarga Aditjondro kekurangan dana.
Mendengar hal itu, sejumlah aktivis di Yogyakarta lantas melakukan penggalangan dana. Lewat blog riesalam.wordpress.com dan media sosial lainnya, para aktivis menggalang rupiah untuk mantan wartawan Tempo itu.
Dalam blog itu disebutkan setiap pekan RS Bethesda mengeluarkan pemutakhiran rincian biaya perawatan Aditjondro. Hingga pekan ini seluruh biayanya sebesar Rp 201,067,200. Sementara ini keluarga baru membayar Rp 26,700,000. Total sisa yang harus dibayar Rp 174,367,200.
"Bapak butuh bantuan dana dan doa," ujar Erna.
Kesehatan Aditjondro tak pernah stabil sejak menderita kencing manis. Dia diharuskan cek rutin, minum banyak obat atas petunjuk medis, dan tubuhnya cepat mengalami komplikasi. Dia juga diharuskan untuk lebih sering istirahat. Tubuhnya begitu sensitif hingga dokter, yang merawatnya tahun lalu di Jakarta, mengatakan Aditjondro mengalami metabolisme syndrome.
Pada era Orde Baru, Aditjondro dikenal pengkritik keras pemerintahan Soeharto dalam hal korupsi dan kebijakan di Timor Timur. Karena aktivitasnya itu, dia terpaksa meninggalkan Indonesia ke Australia dari tahun 1995 hingga 2002. Buku karyanya yang terkenal adalah 'Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi dan Partai Penguasa.' Terakhir, buku 'Membongkar Gurita Cikeas' yang ia tulis sempat membuat kontroversi karena memicu perseteruan dengan politikus Demokrat, Ramadhan Pohan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Bom Kamp Pengungsi di Gaza Pada Malam Idulfitri, 14 Orang Terbunuh Termasuk Anak-Anak
Sejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca SelengkapnyaPuluhan Komandan Militer Israel Terbunuh di Gaza, Kalah Lawan Hamas Saat Operasi Darat
Selain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tumpukan Mayat Perempuan dan Anak-Anak Palestina Ditemukan di Sekolah Gaza, Mereka Diberondong Tentara Israel dari Jarak Dekat
Tumpukan selongsong peluru juga ditemukan di sekitar sekolah di mana mayat-mayat tersebut ditemukan.
Baca SelengkapnyaMesir Usulkan Gencatan Senjata 14 Hari di Gaza, Minta Hamas Bebaskan 40 Tawanan Israel
Israel juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca Selengkapnya4 Bulan Bombardir Gaza, Israel Bunuh Anak-Anak Palestina Lebih Banyak dari 4 Tahun Terakhir Konflik di Dunia
Anak-anak merupakan korban nomor satu dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Baca SelengkapnyaWarga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza
Sebanyak 51 truk terpaksa kembali ke Mesir karena dihadang di perbatasan.
Baca SelengkapnyaIsrael Serang Warga Palestina di Gaza 16 Kali Sehari Sejak 7 Oktober, Jatuhkan 70.000 Ton Bom dalam Enam Bulan
Lebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
Baca Selengkapnya