Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Generasi Muda Diingatkan Selektif Bermedia Sosial, Ikuti Akun yang Menentramkan

Generasi Muda Diingatkan Selektif Bermedia Sosial, Ikuti Akun yang Menentramkan Illustrasi media sosial. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Generasi milenial diingatkan lebih berhati-hati ketika mempelajari agama melalui media sosial. Tetap diperlukan penanaman nilai-nilai agama moderat dan toleran sehingga tidak memandang perbedaan sebagai masalah yang bisa timbulkan permusuhan.

"Sekarang dengan adanya medsos, saran saya kepada generasi muda, tolonglah follow tokoh-tokoh atau akun-akun yang menentramkan. Kita boleh berguru kepada siapapun tapi tentunya kepada guru yang bisa menyelamatkan kita bukan yang malah menjerumuskan," ujar Ulama Muda Nahdlatul Ulama (NU) Miftah Maulana Habiburrahman, Minggu (5/7).

Gus Miftah mengatakan pada dasarnya semua pengajian baik. Tetapi pengajian yang jauh dari norma-norma dan etika kebangsaan itulah yang tidak harus diikuti.

"Kalau pengajian itu sudah menyimpang dari norma-norma dan etika kebangsaan tentunya tidak harus kita ikuti. Apalagi kan sekarang ada juga pengajian online. Jadi selektiflah dalam memilih dan ketika bermedsos," tuturnya.

Gus Miftah yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa pemahaman yang salah dan kurang tentang agama ini harus diluruskan. Tentunya juga meluruskannya pun harus dengan cara-cara yang relevan sesuai dengan kondisi saat ini.

"Karena itu kita harus meluruskannya dengan cara-cara hari ini, karena metode dakwah itu sendiri memang selalu berkembang. Zaman Nabi melalui lisan, zaman sahabat sudah melalui tulisan bil qalam, zaman walisongo bil budaya dan hari ini dakwah melalui medsos," jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Gus Miftah, untuk memberikan pemahaman yang benar dan menjauhkan agama dari kekerasan maka kita harus meletakkan budaya dan agama secara benar.

"Karena memang agama itu tidak identik dengan kekerasan. Maka dari itu dakwah yang saya lakukan selama ini adalah membudayakan agama, bukan mengagamakan budaya. Ini tetap beragama Islam sesuai tuntunan Alquran dan hadist, tetapi dengan karakteristik bangsa Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Miftah menyampaikan, cara menyampaikan Islam agar dianggap sebagai agama yang menyenangkan tentunya adalah dengan tidak menunjukkan akhlak menakutkan. Maka dari itu dirinya juga meminta kepada dai-dai yang ramah tidak ketinggalan memakai medsos untuk mendakwahkan Islam yang ramah.

"Maka dari itu kenapa saya ajak dai-dai yang ramah ini untuk menggunakan medsos. Karena kadang-kadang kita ini ketinggalan sama mereka. Makanya, saya kalau live disaksikan oleh ribuan orang di medsos, saya pikir hal seperti ini sangat efektif," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hal yang Perlu Dipelajari Orangtua Milenial dalam Membesarkan Anak
Hal yang Perlu Dipelajari Orangtua Milenial dalam Membesarkan Anak

Sebelum menjadi orangtua, milenial perlu mempelajari berbagai hal dalam membesarkan anak.

Baca Selengkapnya
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung

Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.

Baca Selengkapnya
67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak
67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak

Meski dirasa cukup receh di kalangan generasi muda, namun nyatanya tebak-tebakan lucu ala bapak-bapak justru tetap bisa menghadirkan gelak tawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam
Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam

Lahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.

Baca Selengkapnya
Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja
Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja

Salah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.

Baca Selengkapnya
Gen Z dan Milenial Diajak Soroti Komitmen Capres Terkait Isu Lingkungan, Ini Alasannya
Gen Z dan Milenial Diajak Soroti Komitmen Capres Terkait Isu Lingkungan, Ini Alasannya

Sebesar 55 persen pemilih dalam pemilu 2024 merupakan pemilih muda yang terbagi atas Generasi Z dan milenial.

Baca Selengkapnya
Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan
Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan

Prengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya