Gempa Dangkal di Tapanuli Utara: 1 Warga Meninggal dan 9 Luka
Merdeka.com - Gempa bumi dengan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Sabtu (1/10) sekitar pukul 02.28 WIB. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa itu mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan 9 orang lainya mengalami luka-luka.
"Berdasarkan informasi sementara gempa bumi ini menimbulkan satu korban jiwa meninggal dan 9 orang mengalami luka. Lalu, lima bangunan roboh dan beberapa mengalami kerusakan ringan di Tapanuli Utara," katanya.
Dwikorita menjelaskan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11 derajat lintang utara dan 98,83 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara pada kedalaman 10 kilometer. Namun, gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
"Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterbitkan BMKG segera setelah gempa terjadi. Gempa bumi ini juga dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas 6 MMI artinya getaran dirasakan semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar.
Kemudian, untuk daerah Sipahutar dirasakan getaran dengan skala intensitas 5 MMI, artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan apabila orang tidur akan terbangun.
"Getaran juga dirasakan di daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI. Dirasakan pula di daerah Tapak Tuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI, artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah," ujar Dwikorita.
Sementara itu, Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Tapanuli Utara Sihol Dame Perjuangan Situmeang mengatakan, satu warga yang meninggal dunia lantaran terkena serangan jantung saat gempa terjadi.
"Bukan karena (tertimpa) material bangunan roboh," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban
Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik
Warga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTrauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca Selengkapnya