Gelar pekan kondom nasional, menkes tak peka tradisi
Merdeka.com - Kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menggelar Pekan Kondom Nasional untuk mencegah virus HIV/AIDS dikecam banyak pihak. Bahkan, Menkes Nafsiah Mboi disebut tak peka dengan tradisi Indonesia yang religius.
Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh menyayangkan langkah Menkes menggelar Pekan Kondom Nasional. Menurut dia, peringatan ini tak memberikan makna apa-apa termasuk mencegah wabah HIV/Aids.
"Kalau hanya sifatnya seremonial seperti ini jelas tidak akan memberikan makna apa-apa. Yang jelas edukasi/sosialisasi dalam konteks pencegahan AIDS/HIV harus berbasis pendidikan moral dan mengingatkan kita semua kepada adat ketimuran yang sudah mulai pudar," ujar Poempida dalam pesan singkat, Selasa (3/12).
Politikus Golkar ini juga mempertanyakan alasan Menkes yang justru menekankan alat kontrasepsi, bukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
"Mengapa malah kondomnya yang ditekankan. Mengapa tidak ditekankan seperti misalnya Pekan Generasi Bebas HIV/AIDS?" imbuhnya.
Poempida menyebut Pekan Kondom Nasional tidak kontekstual. Bahkan, ia curiga acara ini sarat sponsor dari pabrik kondom.
"Pertanyaannya apakah kondom memang satu-satunya cara atau obat untuk memberantas HIV/AIDS? Jadi sangat tidak kontekstual dan terkesan penuh dengan pesan sponsor pabrik kondom," tegas dia.
Dia pun berjanji akan mempertanyakan hal ini dalam rapat bersama Menkes di Komisi IX mendatang. Dia menambahkan, jika Menkes sudah kehilangan adat ketimuran jika memang terus menjalankan program ini.
"Kalau Kemenkes lanjut terus dengan program tersebut ya berarti memang Kemenkes sudah hilang sensitifitas adat dan gagal memahami budaya Indonesia dengan baik," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Unik Tak Terduga Dialami Anggota Paskibraka 2023, Dijamin Tak akan Lupa Seumur Hidup
Beberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.
Baca SelengkapnyaSaat Upacara Penutupan Prajurit Dikmaba Kopassus, Salah Satu Orangtua Ingin Sang Anak Jadi 'Bintang Lima'
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMomen Tiga Komjen Polri Kumpul di Acara Nikahan, Bos Pelindo 'Kenal Mereka Sejak Pangkat Kompol'
Berikut momen tiga Komjen Polri berkumpul di acara pernikahan bersama Bos Pelindo.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya
Langkah-langkah preemtif, preventif, maupun represif akan dilakukan kepolisian dalam mewujudkan Jateng bebas knalpot brong.
Baca SelengkapnyaPerisai Hidup Dua Pejabat Negara Kumpul Bareng, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Berikut potret perisai hidup dua pejabat negara kumpul bareng yang sosoknya bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaMomen Pernikahan Perwira Polisi Anak Wakapolri Komjen Agus, Resepsinya Mewah dan Meriah
Momen resepsi sang putra dengan pujaan hati berparas cantik tersebut nampak begitu meriah nan mewah.
Baca Selengkapnya