Gelapkan 62 Mobil Sewaan dalam 2 Bulan, Djeni Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Djeni (39) ditangkap polisi di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, September lalu. Dia ditangkap karena telah menggelapkan 62 unit mobil sewaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hanya dalam kurun waktu dua bulan saja.
"Jumlah rental yang jadi korban 62. Kita belum tahu rentalan semua atau tidak. Tapi modusnya dia rental, cuma kan apakah itu rental perorangan atau perusahaan itu kita belum tahu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo saat dihubungi, Jakarta, Selasa (15/10).
Dalam kasus ini, dia menjalankan aksinya secara sendiri. Terlebih, para korbannya pun percaya dengan tipu muslihat Djeni yang menyewa mobil milik rental selama dua sampai tiga hari.
"Kalau perempuan kan orang lebih yakin, pak saya rental mobil nih dalam kota doang, nah itu kan dia lebih yakin dibanding yang ngerental cowok gitu kan alasannya enggak jelas, itu kan orang akan lebih khawatir. Sementara ini cewek orang enggak takut rental mobilnya," ujarnya.
"Biasanya dia rental 2 sampai 3 hari nanti diperpanjang. Diperpanjang terus nanti hilang dia," tambahnya.
Untuk menyakinkan korbannya, Djeni tak segan untuk memberikan data atau identitas diri yang asli. Namun, dia tak pernah berada di rumah untuk melakukan aksi kejahatannya.
"Profesinya ibu rumah tangga tapi freelance EO juga dia. EO itu sebagai pemanisnya itu lah seolah-olah orang EO banyak kegiatan, kalau rental-rental sekarang kan wajar saja," ucapnya.
Heri menjelaskan, cara Djeni mendapatkan uang dari hasil kejahatannya itu dengan cara menggadaikan mobil sewaan dari rental-rental. Terlebih, dia sudah ada tempat langganan menggadaikan mobil.
"Dia ngasih hanya STNK saja, dia juga bukan jual tapi dia gadai. Gadai orang-orang yang mau, kan pengepul cuman carikan orang saja, yang mau siapa gitu kan nanti ada orang mau gadai sekian nih gitu," jelasnya.
Sayangnya, Heri belum bisa menjelaskan secara rinci berapa Djeni menggadaikan mobil-mobil rental tersebut terhadap pengepul.
"Satu mobil itu enggak bisa dipastikan tergantung kondisinya. Kita belum bisa total juga, karena lupa juga dia. Nanti kalau semua mobilnya sudah dapat bisa kelihatan tuh berapa totalnya, sementara kita belum tahu," tuturnya.
Dalam kasus ini, masih banyak korban yang belum melakukan pelaporan terhadap aparat kepolisian khususnya di Polres Metro Jakarta Timur.
"Jadi gini dia tuh menjanjikan itu tetap mau dikembalikkan mobilnya, terus masih ada rental yang harus dibayar juga ada. Jadi yang belum laporan itu banyak, itu laporan juga korban yang pertama dulu. Karena lama dijanjiin enggak jelas dan baru lapor dia," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam perjalanannya, dia beberapa kali berhenti untuk beristirahat di posko partai koalisi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaBegini cara unik jenderal polisi orang nomor dua di Polda Sumut berangkat kerja ke kantor. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnyabarang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca SelengkapnyaBukan mengenakan jasa sopir, AHY bahkan mengendarai mobil sendiri saat melakukan perjalanan dinas ke Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSetiap masyarakat ingin membawa motor saat mudik melalui transportasi kereta api bisa mendaftar di semua stasiun tersebut.
Baca Selengkapnya