Merdeka.com - Di tengah terpaan kritik pasca pembentukan kabinet kerja dan hiruk pikuk yang terjadi di parlemen, Presiden Joko Widodo dan anggota DPR Adian Napitupulu tampak kompak saat mengunjungi lokasi yang hanya berjarak 300 meter dari zona merah Gunung Sinabung atau 2 km dari puncak gunung di Desa Guru Kinayan, Tanah Karo, Sumatera Utara, Rabu 29 Oktober 2014.

Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, Adian, Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho, Menteri Sosial Khofifah dan Kapolda beserta Jajaran TNI.

Kunjungan Presiden ini merupakan kunjungan di luar agenda protokoler yang disambut langsung oleh para aktivis Sumatera Utara yang membawanya ke lokasi genting menembus batas zona yang ditetapkan oleh protokoler dan pemprov sumut.

Para Aktivis sempat bersitegang dengan pihak protokoler yang tidak mengizinkan, namun akhirnya Jokowi menyetujui dengan jaminan keselamatan yang ditegaskan langsung oleh Koordinator Nasional Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar Bonaventura.

"Menemui rakyat yang menderita lebih penting daripada hiruk politik yang tidak memberikan manfaat langsung bagi rakyat," ujar Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 itu dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.

Dalam kunjungan yang dilakukan sekitar Pukul 16.15 WIB tersebut sempat terjadi sejumlah pemandangan yang menakjubkan. Di depan posisi duduk Jokowi, terlihat awan panas gunung Sinabung yang terus meluncur. Suara gemuruh juga terdengar. Cuaca sore ini sangat cerah sehingga awan terlihat jelas.

Jalanan aspal yang berada di desa tersebut sudah tertutup semua oleh debu. Jokowi tak mengenakan masker, hanya Iriana saja yang memakai dua lapis. Celana Jokowi bahkan kotor di sisi bagian kanan karena debu dan tanah liat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto mengatakan, sejak siang memang terjadi awan panas yang terus meluncur.