Gara-gara sering dihajar, seorang ibu racuni anak kandung
Merdeka.com - P (46), nekat meracuni putranya sendiri dengan racun yang dibelinya dari sebuah warung di Desa Sumberejo, Kabupaten Kediri. Akibatnya, S (26) tewas dengan mulut berbusa usai menenggak potasium setelah dicampur ke dalam kopi susu.
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (11/5) lalu, pelaku sengaja membuat minuman berupa kesukaan putranya dan di taruh meja. Tanpa curiga, S langsung meminumnya hingga habis. Setelah itu, korban muntah-muntah dan terjatuh dengan busa yang keluar dari mulutnya.
Melihat putranya sudah terjatuh, P yang juga perangkat desa itu langsung melapor ke polisi dan mengatakan korban bunuh diri. Namun, setelah menjalani proses penyelidikan, pelaku akhir mengaku telah membunuh anaknya sendiri.
"Pelaku ditahan setelah kami lakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan memberikan racun pada minuman korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Wates, AKP Edy Subandrio, Minggu (12/5), seperti dilansir Antara.
Di hadapan polisi, P mengaku kesal terhadap peringai anaknya yang dinilai bertindak kurang ajar. Korban selalu meminta uang dengan paksa kepada pelaku, padahal dia pun mencari uang dengan bekerja serabutan.
Sebelum tewas, S sempat meminta uang sebesar Rp 50 ribu kepada pelaku, namun tidak diberi karena tidak memilikinya. Akibat permintaannya tidak dituruti, korban memarahi ibunya sendiri.
Tak hanya itu, korban juga kerap membawa pisau ketika bepergian, dan kerap memukuli ibunya sendiri. Takut temperamen putranya membawa akibat buruk, pelaku merencanakan untuk meracuni putranya dengan membeli potasium seharga Rp 3.500 di sebuah warung.
"Terakhir saya diusir dari rumah karena dia membawa perempuan yang saya juga tidak kenal sampai sekarang. Makanya saya takut," jelasnya.
Meski demikian, pelaku menyesali melakukan perbuatannya. Tapi, dia tidak betah terhadap sikap putranya yang gemar melakukan kekerasan.
Pengakuan itu juga diamini oleh Kepala Dusun Brumbung, Bambang Sutikno. Dia menduga, putra kandung P selalu tega menghajar ibunya sendiri. "Anaknya tega menghajar ibu kandungnya, dan yang mengerikan selalu membawa pisau," ujarnya.
Polisi masih memeriksa jenazah korban di RS Bhayangkara Kediri untuk memastikan penyebab kematiannya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaBapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Durhaka, Pukuli Ayah yang Sudah Pikun karena Sering Pergi Sendirian sampai Kadang Hilang
Si Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras
Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaMayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaTragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung
Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaKepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar
Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya