Gara-gara rebutan es, Temon gorok adik kandungnya
Merdeka.com - Diduga berebut es plastik, seorang remaja bernama Temon Pamuji (17) tega membunuh adik kandungnya sendiri bernama Slamet Setiyani (10). Temon menghabisi nyawa adiknya yang masih duduk di kelas 4 SD itu dengan cara menggorok lehernya hingga putus.
Peristiwa keji itu terjadi Rabu sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB. Keduanya adalah warga RT 5/ RW 3, Desa Watupayung, Kecamatan Kesesi, Pekalongan, Jawa Tengah.
Informasi dihimpun merdeka.com, pertengkaran keduanya bermula ketika korban Slamet Setiyani, pergi ke sebuah warung di desanya untuk membeli jajan gorengan. Sambil menunggu jajan yang dipesannya matang, korban pun membeli es plastik.
Usai jajan, Slamet pun kembali ke rumahnya. Dia tidak merasa ada keanehan sedikit pun.
Selang beberapa waktu, tiba-tiba saja Temon (kakak Slamet, red) terlibat pertengkaran dengan Slamet. Keduanya adu mulut tanpa alasan yang jelas. Tak lama terdengar suara teriakan yang sangat kencang dari dalam rumah.
Saat kejadian, Ngatmi (40) yang merupakan ibu korban, sedang asyik ngobrol dengan tetangga di depan rumah. Mendengar teriakan dari dalam rumahnya, Ngatmi langsung berlari menuju rumahnya. Tapi pintu depan dalam keadaan terkunci.
"Ibu korban panik saat mendengar teriakan Slamet yang histeris dan mencoba untuk meminta tolong. Bahkan karena panik Ngatmi berteriak dan minta tolong ke tetangganya untuk minta bantuan," ungkap Sutiman (43) tetangga korban.
Setelah berupaya keras membobol pintu, akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Saat itu, Ngatmi mendapati anak bungsunya itu sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi leher putus.
Slamet tergeletak bersimbah darah di ruang tengah rumahnya. Tak kuasa melihat kondisi anaknya itu, Ngatmi pun langsung pingsan.
Kejadian itu sontak menggegerkan warga sekitar dan segera melapor ke polisi. Setengah jam kemudian, polisi datang dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sampai berita ini diturunkan, rumah Ngatmi tempat pembunuhan sadis seorang kakak terhadap adik kandungnya itu, masih terpasang police line. Jenazah Slamet sudah dibawa ke RSUD Kraton, Pekalongan untuk keperluan autopsi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaDengan rambut gondrong dan berbadan gempal, sosoknya ternyata punya posisi penting.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya